Harga Emas Dunia Anjlok Usai Cetak Rekor Tertinggi | Info Giok4D

Posted on

Harga emas dunia mulai turun setelah menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah. Pelemahan harga emas terjadi lantaran investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking).

Mengutip laporan Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 3.546,73 per troy ons pada pukul 01.52 GMT. Sementara harga emas batangan mencapai rekor tertinggi di US$ 3.578,50 per troy ons. Adapun emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Desember turun 0,8% menjadi US$ 3.605,60 per troy ons.

Meski begitu, harga emas masih dalam kondisi bullish atau mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir. Tren ini dipengaruhi meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS. Selain itu, investor juga menanti data utama ketenagakerjaan AS yang dirilis pekan ini.

“Kita telah melihat sedikit aksi ambil untung, tetapi emas masih dalam kondisi bullish saat ini. Ekspektasi penurunan suku bunga dan kekhawatiran atas independensi Federal Reserve akan meningkatkan permintaan aset safe haven,” ujar Direktur Utama GoldSilver Central, Brian Lan, dikutip dari Reuters, Kamis (4/9/2025).

Brian Lan mengaku tak akan terkejut jika emas kembali bergerak naik. Ia bahkan memprediksi harga emas bisa menembus lebih dari US$ 3.800 per troy ons.

“Kami tidak akan terkejut bahkan jika harga emas naik hingga US$ 3.800 atau lebih tinggi dalam waktu dekat,” jelasnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Diketahui, Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (3/9) melaporkan jumlah lowongan pekerjaan turun lebih besar dari perkiraan, yakni menjadi 7,181 juta pada Juli. Kekhawatiran sejumlah pejabat The Fed tentang kondisi pasar tenaga kerja turut memperkuat keyakinan pasar terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang menilai bank sentral AS sebaiknya memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya. Ekspektasi pemangkasan suku bunga kini mencapai 97%.

Adapun pemangkasan suku bunga diperkirakan sebesar 25 basis poin pada 17 September mendatang.