Harga Bitcoin Makin Anjlok, Ini Biang Keroknya

Posted on

Pasar aset kripto kembali melemah setelah harga bitcoin (BTC) dan ether turun tajam sepanjang perdagangan Senin (1/12) kemarin. Penurunan nilai dua aset kripto paling berharga diakibatkan gelombang aksi jual dari para investor, turut memicu pelemahan harga aset-aset kripto lainnya.

Melansir CNBC, Selasa (2/12/2025), hingga pukul 16:19 ET (23.00 WIB) Senin kemarin harga bitcoin berada di level US$ 85.894,03, atau turun 6%. Sementara aset kripto ether juga tercatat turun hingga 8,4% dan berada di level US$ 2.776,39.

Selain itu, ada juga aset kripto Solana yang jatuh lebih dari 9%, dan terakhir terlihat di bawah US$ 125. Sementara untuk aset kripto lainnya banyak yang berada di zona merah selama perdagangan kemarin.

Pendiri dan CIO Fedwatch Advisors, Ben Emons, mengatakan pasar kripto saat ini memang masih dalam kondisi rapuh usai aksi jual besar-besaran yang berlangsung selama beberapa pekan sejak awal Oktober kemarin.

Menurutnya keraguan pasar ini menjadi penting mengingat banyak investor kripto yang menggunakan leverage alias berutang untuk membeli aset investasi. Membuat mereka sangat rentan terhadap aksi jual besar-besaran, karena secara langsung akan menjatuhkan harga.

“Masih banyak leverage dalam Bitcoin di luar sana. Kita bisa memperkirakan akan ada lebih banyak likuidasi seperti ini jika harga bitcoin tidak turun dari titik terendahnya,” kata Emons.

“Itu adalah sesuatu yang perlu diperhitungkan ke depan, karena semakin banyak leverage yang digunakan di bidang ini” sambungnya.

Lebih lanjut, kekhawatiran ekonomi makro, termasuk ketidakpastian atas kemungkinan pemangkasan suku bunga AS, terus membebani pikiran investor. Alhasil mereka akan beralih ke investasi yang lebih aman, menjadikan nilai aset kripto semakin lemah imbas penurunan minat.

Simak juga Video: BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto