Harga Bitcoin terbang ke level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (21/5), melampaui rekor yang pernah dicapai sebelumnya pada Januari 2025.
Bitcoin menyentuh level tertinggi US$ 109.760 atau Rp 1,78 miliar (kurs Rp 16.301). Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor termasuk meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta penurunan peringkat utang negara AS oleh Moody’s yang telah mendorong investor untuk mencari sumber investasi alternatif selain dolar AS.
“Bitcoin memasuki wilayah yang menguntungkan dengan dorongan berupa momentum kelembagaan dan regulasi AS,” kata Antoni Trenchev, salah satu pendiri platform perdagangan aset digital Nexo dikutip dari Reuters, Kamis (22/5/2025).
Trenchev memperkirakan era kejayaan Bitcoin ke depan masih ada. Ia memperkirakan Bitcoin akan tembus di level US$ 150.000 pada tahun ini.
“Ketidakpastian makro dan ancaman volatilitas lebih lanjut masih ada, target US$ 150.000 pada tahun 2025 masih sangat mungkin tercapai,” tutur Trenchev.
Bitcoin terkadang diperdagangkan dengan cara yang sama seperti saham teknologi dan aset lain yang nilainya naik saat sentimen investor tinggi. Nasdaq yang sarat teknologi naik 30% dari level terendahnya di awal April 2025.
Peningkatan itu bertepatan dengan pelemahan dolar AS yang berkelanjutan. Sementara itu, Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua secara mengejutkan tidak naik seiring dengan Bitcoin dan justru terakhir kali turun 0,5% pada US$ 2.513.
Simak juga Video: Nasihat Pakar Seusai Bitcoin Gagal Tembus Puncak USD 100 Ribu