Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan negosiasi tarif pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung. Dia menargetkan hasil dari negosiasi tersebut Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal dari AS.
“Belum (ada hasilnya), jadi sampai sekarang kita masih nunggu juga ya,” kata Budi kepada awak media, di Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2025).
Adapun, tenggat waktu (deadline) penundaan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 8-9 Juli 2025. Budi menjelaskan Indonesia telah menawarkan negosiasi ke AS beberapa bulan lalu.
Dia berharap kesepakatan yang dihasilkan nanti dapat memberikan keadilan bagi Indonesia dan AS. Misalnya, menghapus semua tarif yang dikenakan ke Indonesia.
“Ya kalau perlu nggak ada tarif impor dari sana. Kalau perlu kan. Ya penginnya kan begitu kan. Ya hapus semua. Jadi kita cari yang adil lah ya nanti,” terang Budi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membidik angka 0% pada tarif resiprokal yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia. Airlangga mengatakan, Indonesia sudah memberikan penawaran kedua (second offer) kepada AS.
“Ini lanjutan dari pembicaraan, karena kita sudah memberikan proposal, ada counter proposal, kemudian kita kirim proposal lagi,” ungkap Airlangga saat ditemui selepas acara peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Simak juga Video: RI Sudah Sampaikan ‘Second Best Offer’ untuk Nego Tarif Trump