PT Pertamina (Persero) tengah mendorong peningkatan lifting minyak nasional dengan berbagai cara yakni pengeboran sumur baru, reaktivasi sumur tua hingga berencana menggarap 23 lapangan baru. Hal ini dilakukan lantaran adanya penurunan produksi alami yang saat ini berada di kisaran 21-24%.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan pihaknya berencana melakukan 4.000 pengeboran sumur pengembangan untuk menahan laju penurunan produksi. Kemudian menghidupkan kembali terhadap 4.300 sumur tua. Harapannya agar produksi minyak dapat bertambah.
“Dan juga 156.000 kurang lebih ada sumur well intervention dan well services ini yang akan kita lakukan dan pengembangan lapangan baru, teridentifikasi sudah ada 23 lapangan discovery yang sedang kita upayakan,” katanya dalam RDP dengan Komisi VI, Rabu (19/11/2025).
Emma mengatakan dari 23 lapangan migas yang telah teridentifikasi tersebut telah didorong menuju tahap pengembangan.
Ia mengatakan dari jumlah tersebut, 10 lapangan memiliki Plan of Development (PoD) yang bisa diselesaikan kurang dari 2 tahun, dan 13 lapangan lainnya membutuhkan waktu lebih dari dua tahun.
“Kemudian upaya intervensi untuk peningkatan produksi dengan menggunakan teknologi dengan enhance oil recovery (EOR) dan chemical enhance oil recovery (CEOR), dan juga pengembangan minyak non konvensional (MNK) dan dengan eksplorasi dengan 16 proyek prioritas EOR dan CEOR yang akan on stream hingga tahun 2030,” katanya.
Lebih lanjut, Emma mengatakan Pertamina juga melakukan optimasi terhadap biaya operasional dalam meningkatkan produksi minyak nasional.
“Di lain pihak dari optimasi biaya juga kita sedang optimalkan untuk efisiensi dan efektivitas dari biaya dan juga optimalisasi dari lapangan migas yang marginal,” katanya.
Simak juga Video: Kilang Pertamina Internasional Beberkan Inovasi Demi Kedaulatan Energi
