Perusahaan farmasi pelat merah PT Bio Farma (Persero) menargetkan uji klinis fase tiga untuk vaksin tuberkulonis (TBC) generasi terbaru (new-TB vaccine) dapat dilakukan tahun ini.
“Komitmen kami adalah menghadirkan solusi inovatif dari hulu ke hilir, tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga untuk meningkatkan daya saing industri farmasi nasional,” ujar Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025).
Seperti diketahui, Indonesia saat ini menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan nasional, terutama di tengah meningkatnya kasus resistensi obat. Bio Farma melihat perlunya pendekatan strategis berbasis inovasi dan kolaborasi untuk menjawab persoalan tersebut.
Vaksin TBC terbaru yang dikembangkan Bio Farma merupakan hasil kolaborasi riset dengan berbagai mitra dalam dan luar negeri. Selain itu, Bio Farma juga terus memastikan ketersediaan vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG), yang telah lama digunakan untuk mencegah TBC pada anak.
“Dengan kemandirian dalam pengembangan vaksin dan alat diagnostik, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Ini investasi jangka panjang yang sangat penting,” tambah Bambang.
Bio Farma juga berkomitmen mendukung program imunisasi nasional guna memperluas cakupan vaksinasi TBC di seluruh Indonesia. Perlindungan vaksin disebut penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti meningitis TBC dan TBC tulang.
Langkah-langkah strategis ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) dan Rencana Aksi Nasional Eliminasi TBC 2030. Bio Farma menegaskan kontribusinya dalam membangun sistem kesehatan nasional yang tangguh dan berdaya saing, sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan manusia Indonesia unggul.