Gelaran ISF 2025 Hasilkan Komitmen Investasi Hijau Lebih dari Rp 200 Triliun

Posted on

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin mengatakan komitmen investasi tersebut mencakup sektor energi bersih, kelautan, karbon, kehutanan, dan infrastruktur hijau. Komitmen tersebut juga tidak hanya berasal dari perusahaan nasional dan global, tetapi juga melibatkan lembaga keuangan internasional, mitra pembangunan, serta pemerintah pusat dan daerah.

“Penandatanganan 13 MoU di kegiatan ISF 2025 kami harapkan akan berdampak langsung bagi pencapaian transisi energi bersih dan ekonomi rendah karbon Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (12/10/2025).

Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan bahwa MoU yang telah ditandatangani dalam ISF 2025 mencakup berbagai bentuk kerja sama, mulai dari kesepakatan kemitraan strategis, pemberian hibah, hingga komitmen investasi baru. Ia menegaskan bahwa bagian investasi menjadi aspek penting karena tidak hanya menunjukkan besaran nilai, tetapi juga komitmen nyata dunia usaha terhadap agenda pembangunan berkelanjutan yang diusung.

“Untuk yang berbentuk investasi, selain kita melihat dari nilai MoU-nya, ada pula komitmen-komitmen investasi yang menyertainya,” ungkap Nurul.

Lebih dari sekadar forum diskusi, ISF juga mengangkat peran Indonesia sebagai negara berkembang yang berani memimpin melalui inisiatif konkret, mulai dari pengembangan PLTS terapung, dekarbonisasi sektor industri berat, pembangunan kawasan pesisir berkelanjutan, hingga pemberdayaan ekonomi biru melalui komoditas seperti rumput laut.

Berikut adalah daftar lengkap dan konteks dari masing-masing MoU yang ditandatangani di hari kedua ISF 2025:

1. Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO)
a. Pihak penandatangan: Kemenko Infrastruktur, ADB, KIAT
b. Pembentukan kantor fasilitasi proyek infrastruktur strategis dengan dukungan teknis dan keuangan dari mitra internasional.
c. Komitmen mendukung realisasi investasi infrastruktur senilai US$ 11 miliar.

2. Indonesia Incorporated on Seaweed – Advancing a Sustainable Blue Economy
a. Pihak penandatangan : Conservation International, Konservasi Indonesia, APINDO, dan Standard Chartered
b. Fokus pada pengembangan industri rumput laut berkelanjutan yang mendukung ekonomi biru, restorasi laut, dan inklusi ekonomi pesisir.

3. Standby Trade & Loan Facility untuk Proyek Pembangkit Panas Bumi Dieng 2
a. Pihak penandatangan: PT Bank Negara Indonesia (BNI) & PT Geo Dipa Energi
b. Dukungan pembiayaan bagi pengembangan energi panas bumi untuk mempercepat transisi energi bersih nasional.

4. Net Zero Advisory & Solutions Strategic Collaboration
a. Pihak penandatangan: BESTARI & Utomodeck Group
b. Kolaborasi dalam konsultasi strategis dan implementasi solusi dekarbonisasi di sektor manufaktur dan konstruksi.

5. Maritime Infrastructure Partnership for Clean Mobility
a. Pihak penandatangan: PT Utomo Mobilitas Bersih Indonesia, Pyxis Maritime Pte. Ltd
b. Kerja sama membangun infrastruktur maritim rendah emisi, khususnya dalam konteks pelabuhan dan armada kapal hijau.

6. Indonesia – Germany Cooperation for Sustainable Development
a. Pihak penandatangan: GIZ (Jerman) & Kadin Indonesia
b. Inisiatif bersama memperkuat kapasitas sektor swasta Indonesia menuju pembangunan yang tangguh dan netral karbon.

7. Sustainable Forestry-Related Economic Policy and Investment Programs
a. Pihak penandatangan : Kadin Indonesia & Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
b. Uji coba model bisnis hutan lestari dan multiproduk, mendorong peran sektor swasta dalam rehabilitasi hutan berkelanjutan.

8. Carbon Markets Capacity Building
a. Pihak penandatangan : KLH & IETA (International Emissions Trading Association)
b. Peningkatan kapasitas institusi nasional dalam merancang dan mengimplementasikan pasar karbon yang kredibel dan transparan.

9. Advance Sustainable Paper and Packaging Solutions
a. Pihak penandatangan : Asia Pulp & Paper (APP) & Lubrizol
b. Pengembangan solusi kemasan pangan berbasis bahan bio yang dapat terurai alami, mendukung pengurangan limbah plastik.

10. Strategic Alliance PI – ACWA POWER for Industrial Decarbonization of PI
a. Pihak penandatangan : Pupuk Indonesia & ACWA Power
b. Transformasi aset industri pupuk menuju operasional rendah karbon melalui teknologi energi bersih.
c. Potensi nilai investasi hingga US$ 250 juta.

11. Green Hydrogen Potential for Decarbonization of Maritime Transportation in Small Island
a. Pihak penandatangan : GIZ, HDF Energy, Neuman & Esser
b. Eksplorasi potensi hidrogen hijau untuk dekarbonisasi transportasi laut di kepulauan terpencil Indonesia.

12. Sustainable Used Cooking Oil Collection and Other Sustainability Initiatives
a. Pihak penandatangan: PT Noovoleum Indonesia Investama & PT Artotel Group Indonesia
b. Kerja sama dalam pengumpulan minyak jelantah berkelanjutan dan pengembangan inisiatif keberlanjutan lainnya.

13. Advancing sustainable trade & investment corridors between Indonesia/Southeast Asia and Hong Kong/Greater China
a. Pihak penandatangan: KADIN Indonesia & South China Morning Post (SCMP)
b. Kolaborasi strategis untuk memperkuat koridor perdagangan dan investasi berkelanjutan antara Indonesia serta kawasan Asia Tenggara dengan Hong Kong dan Tiongkok Raya

Selanjutnya, berikut adalah daftar dari ketiga deklarasi serta peluncuran inisiatif strategis yang turut diumumkan pada hari kedua ISF 2025:

1. Launch of Indonesia Transition Factbook oleh BloombergNEF & Kadin Indonesia
2. Strategic Collaboration for Indonesia’s Low Carbon Future – Carbon Capture Storage (CCS) and Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) Roadmap at Block Arun oleh PT Energi Mega Persada (EMP) & PEMA
3. Inauguration of the Indonesian Association of EV Charging Owners (ASPELUSI)

(kil/kil)