Jalanan ibu kota, Kuala Lumpur dipadati puluhan ribu warga Malaysia yang mendesak Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur dari jabatannya. Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja sang Perdana Menteri.
Mengutip kantor berita AFP, Minggu (27/7/2025), Anwar dikritik karena belum mendapatkan investasi setelah kunjungannya ke beberapa negara. Kemudian, tingginya biaya di Malaysia juga disuarakan massa aksi.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Telah mengunjungi banyak negara untuk mendatangkan investasi, tetapi kami belum melihat hasilnya,” ujar pengunjuk rasa Fauzi Mahmud, 35 tahun, yang berasal dari Selangor.
Fauzi merujuk pada kunjungan Anwar Ibrahim baru-baru ini, termasuk ke Rusia dan Eropa. Menurut Fauzi, sudah tiga tahun Anwar menjabat namun tak kunjung memenuhi janji-janji politiknya.
“Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya,” kata pengunjuk rasa Fauzi Mahmud, 35 tahun, dari Selangor di luar ibu kota.
Sementara itu, veteran politik dan mantan mentor Anwar, yang kini menjadi rival politiknya, Mahathir Mohamad, berbicara di tengah massa demonstrasi. Ia mendesak Anwar Ibrahim segera mundur dari kursi Perdana Menteri Malaysia.
“Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat? Saya pikir dia (Anwar) senang melihat kita menderita,” sebut Mahatir.
“Cukup, tolong, mundurlah,” kata Mahathir, yang bulan lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-100 dan merupakan salah satu politisi tertua di dunia. Polisi dan pejabat kota memperkirakan antara 18.000 dan 50.000 pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi tersebut.
Aksi ini diorganisir oleh partai-partai oposisi dan menjadi unjuk rasa besar pertama sejak Anwar menjabat usai pemilu tahun 2022. Para demonstran berkumpul dari berbagai titik di pusat kota lalu menuju Lapangan Merdeka, meski hujan gerimis turun.
Para peserta demo membawa spanduk bertuliskan “turun Anwar” dalam bahasa Melayu. Sementara para polisi terus mengawasi jalannya aksi protes.