Perang yang pecah antara India dan Pakistan mengancam penurunan permintaan batu bara Tanah Air. Pasalnya kedua negara tersebut merupakan pengimpor batu bara dari Indonesia.
Ketua Indonesian Mining Institute, Irwandy Arif mengatakan permintaan batu bara Indonesia terancam berpotensi menurun jika perang antara kedua negara di Asia Selatan itu berkepanjangan.
“Perang India dan Pakistan tentunya akan menyedot anggaran pemerintah. Jika perang berlanjut ke depan dan agak lama, punya pengaruh pembelian batu bara, termasuk pembelian dari Indonesia,” kata Irwandy dalam keterangan tertulis, Minggu (11/5/2025).
Perlu diketahui bahwa India merupakan salah satu pengimpor terbesar kedua batu bara dari Indonesia. India saat ini juga sedang mengembangkan tambang-tambang batu bara untuk pasokan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia ke India mencapai 25,5 juta ton sepanjang kuartal I-2025, menjadi negara tujuan ekspor terbesar dan mengalahkan China dengan volume 16,59 juta ton pada periode yang sama.
“Kalau perang India dan Pakistan akan berlangsung lama, maka tentunya permintaan India pasti akan menurun,” ucapnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Tidak hanya India, Pakistan juga mengimpor batu bara dari Indonesia. Hanya saja volumenya tidak semasif India.
“Pakistan sepertinya impor batu baranya tidak besar dari Indonesia. Ekspor ke Pakistan melalui importir terbesar di Pakistan hanya 600 ribu ton, belum dapat data dari importir lainnya,” ungkap Irwandy.
Simak juga video “Kegembiraan Warga di Kashmir Sambut Gencatan Senjata India-Pakistan” di sini: