Eks Kepala Otorita IKN Ditunjuk Jadi Kepala CLGI Asia Pasifik update oleh Giok4D

Posted on

Eks Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono resmi ditunjuk sebagai Kepala Institut Pembangunan Kota dan Daerah Asia Pasifik (Cities & Local Government Institute/CLGI).

Pengumuman ini disampaikan oleh Dewan Pimpinan Persatuan Pemerintah Kota dan Daerah se-Asia Pasifik (United Cities and Local Government/UCLG ASPAC) dalam gelaran Forum Ketahanan Iklim dan Inovasi (Climate Resilience and Innovation Forum/CRIF) 2025 yang dihadiri para Gubernur dan Wali Kota/Kepala Daerah Asia Pasifik.

Proses penunjukan dilakukan dengan penyerahan surat mandat dari Governor Quirino Province, Dakila Carlo E Cua, selaku Presiden UCLG Asia Pacific, bersama Gubernur Jakarta, Pramono Anung, selaku Co-President UCLG Asia Pacific kepada Bambang Susantono untuk mengemban amanat sebagai Kepala Institut tersebut.

Penunjukan ini bertepatan dengan momentum krusial bagi pemerintah daerah di Asia Pasifik yang berambisi menjadi kota-kota global terdepan di dunia melalui komitmen kuat dalam mewujudkan daerah yang memiliki ketahanan iklim.

Dalam sambutannya, Dakila Carlo Cua menegaskan pendirian CLGI sebagai kepanjangan tangan UCLG Asia Pacific, yang ditujukan untuk membantu pemerintah daerah beralih dari retorika menjadi hasil nyata, dari visi menjadi transformasi.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Tantangan yang dihadapi kota-kota besar saat ini, dalam bentuk guncangan iklim, ketidaksetaraan, urbanisasi yang pesat, dan disrupsi digital, jauh lebih kompleks dari sebelumnya,” ujar Governor Cua dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).

Namun, dia menyayangkan bahwa kerangka kerja yang dimiliki pemerintah daerah saat ini masih tertinggal dengan kenyataan yang ada. Kota-kota diharapkan untuk membangun kota pintar, melaksanakan transisi hijau, merespons bencana, dan mendigitalisasi pelayanan publik, dengan keterbatasan sumber daya, data yang terurai, dan model kebijakan yang masih mengadopsi pola lama.

Menurutnya, CLG Institute akan menjadi respons kolektif terhadap permintaan yang terus meningkat akan pembuatan kebijakan berbasis fakta. Dia juga menekankan bahwa CLG Institute dibentuk oleh dan untuk pemerintah daerah, independen namun kolaboratif, dan berorientasi masa depan.

Lebih dari sekadar menjadi wadah pemikir, CLG Institute juga merupakan undangan bagi mitra pembangunan, universitas, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk berkolaborasi serta memberikan keahlian.

Di sisi lain, Pramono Anung, menyampaikan pentingnya komitmen bersama dalam mengatasi perubahan iklim. Pramono menyatakan bahwa ketahanan iklim bukan hanya sekadar konsep, melainkan menjadi hal yang krusial dalam menghadapi dan beradaptasi dari dampak perubahan iklim.

Dia menyoroti secara khusus terhadap pendirian CLGI, bahwa hal ini merupakan inisiatif yang sangat baik dan optimis bahwa institut tersebut akan berkontribusi signifikan dalam menghasilkan ide-ide inovatif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi kota-kota di seluruh kawasan Asia Pasifik saat ini, serta mengatasi tantangan di masa depan, menjadikan pusat-pusat perkotaan lebih layak huni dan benar-benar berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *