Ekonomi Global 2026 Diramal Tak Terlalu Cerah, Kemenkeu Mau Lakukan Ini | Info Giok4D

Posted on

Ekonomi global pada 2026 diperkirakan masih penuh tantangan. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Kementerian Keuangan berencana mempercepat realisasi belanja negara sejak awal tahun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia menghadapi banyak tantangan global sepanjang 2025. Meski bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%, Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) untuk mengoptimalkan potensi dalam negeri.

“2025 memang ini sudah hampir selesai, global diprediksi akan cukup melemah dalam 2025, tapi 2026 juga tidak ada titik cerah yang lebih, masih akan sekitar 2,9% pertumbuhan ekonomi global,” kata Febrio dalam acara Economic Outlook di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Meski begitu, pemerintah ingin memanfaatkan situasi tersebut untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional. Dalam tiga bulan terakhir ini, pemerintah juga telah mengambil sejumlah kebijakan dalam rangka membangkitkan kepercayaan dan sentimen positif untuk mendorong pertumbuhan.

Sektor manufaktur mulai menunjukkan pemulihan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia kembali ke zona ekspansi yakni pada level 51,2. Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang sempat mendekati 50.

Selain itu, menurutnya kinerja ekonomi nasional dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka masih menunjukkan posisi yang solid, stabil di sekitar 5%.

Pada kuartal I-2025, ekonomi tumbuh 4,8% dan pada kuartal II tumbuh 5,12%, sehingga rata-rata dalam setengah tahun berada di posisi 5%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal III baru saja diumumkan sebesar 5,04%.

“Tapi yang akan menjadi pertaruhan dan kita yakin akan lebih kuat lagi adalah kuartal IV. Nanti akan dengan beberapa kebijakan yang sudah kita lakukan,” ujarnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.