Ekonom Minta Menkeu Purbaya Hati-hati Berucap, Bisa Pengaruhi Investor

Posted on

Ekonom menilai, sebagai Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa diwanti-wanti untuk tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan. Pernyataan seorang Menteri Keuangan ini tidak hanya mempengaruhi masyarakat, tetapi juga sikap dari investor atau market kepada Indonesia.

“Usulan saya kepada Menkeu baru, pertama, mohon hati-hati untuk mengeluarkan statement. Karena yang namanya Menteri Keuangan itu apa yang disampaikan itu dicatat oleh investor. Yang terucap itu separuh kebijakan, tinggal diketik, ditandatangan. Itu sudah menjadi kebijakan,” kata Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin dalam Seminar Publik tentang Reshuffle Menyembuhkan Ekonom? secara virtual, Rabu (10/9/2025).

Dia juga memperingatkan jangan sampai sebuah candaan dari seorang Menteri Keuangan membuat kredibilitas dari pemerintahan Indonesia menjadi rusak.

“Jadi harus ekstra hati-hati. Kemudian jangan over promise, jangan over confidence, jangan over simplified. Karena kalau over promise, over confidence, over simplified, market akan menilai, oh orang ini tidak tahu. Oh orang ini tidak paham. Jadi kredibilitasnya justru rusak,” tuturnya.

Ia mengingatkan, sebagai Menkeu baru, Purbaya diminta fokus pada peningkatan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Wijayanto menekankan,disiplin fiskal harus dilakukan agar penggunaan APBN tepat sasaran.

Kemudia, pemangkasan transfer ke daerah diminta jangan terlalu besar, karena efeknya akan terjadi peningkatan pajak di daerah yang signifikan.

Wijayanto juga meminta Purbaya untuk fokus memberantas underground economy, penyelundupan atau tindakan ilegal sehingga menyebabkan penghindaran pajak. Dengan mengatasi underground economy, Indonesia dapat mendapatkan potensi pajak ratusan triliunan.

“Jadi hampir seperempat GDP kita itulah adalah underground. Yang meliputi barang yang masuk melalui proses ilegal atau penyelundupan, barang legal yang tidak membayar pajak, atau barang yang memang secara produk sudah ilegal seperti narkoba dan lain sebagainya,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Senior sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini senada. Ia mewanti-wanti Purbaya untuk tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan terkait target pertumbuhan ekonomi.

Ia menyoroti janji dari Purbaya yang akan menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6%-7%. Menurut dia, pertumbuhan itu dapat tercapai yaitu dengan sektor industri yang juga tumbuh, bukan karena pemerintah semata.

“Jadi bukan hanya dia menguasai data-data dan angka, kemudian mengatakan saya bisa menyelesaikan. Tetapi dia punya empati, punya rasa terhadap situasi. Dan juga tidak bisa mengatakan bahwa saya bisa menumbuhkan 7%. Karena yang menumbuhkan 7% itu bukan Kementerian Keuangan. Tetapi itu sektor industrinya, dia harus go global, ekspornya harus 20% seperti dulu,” terangnya.

Didik meminta agar Purbaya memiliki empati yang tinggi saat menjadi Menkeu yang baru. Tidak hanya itu, kepekaan terhadap situasi negara juga diperlukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *