Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hari ini melakukan pendalaman untuk usulan pencairan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 14,4 triliun untuk beberapa BUMN. PMN sudah disetujui sebelumnya dan diberikan dengan APBN tahun anggaran 2025.
Pertama, PMN disuntikkan kepada PT KAI senilai Rp 1,8 triliun. Akan digunakan untuk pengadaan sarana baru dan juga retrofit KRL lama.
“Manfaat yang akan diperoleh dari penambahan sarana adalah meningkatkan jumlah penumpang, menurunkan kemacetan, dan menurunkan emisi,” ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (8/12/2025).
Kedua, PMN juga akan disuntikkan pada pabrikan kereta nasional, PT INKA senilai Rp 473 miliar. Digunakan untuk penguatan kapasitas industri perkeretaapian untuk menjaga ketersediaan kapasitas angkutan umum di Jabodetabek.
Ketiga, PMN diberikan untuk PT Pelni senilai Rp 2,5 triliun digunakan untuk pengadaan 3 unit kapal penumpang baru untuk menggantikan beberapa kapal yang sudah lama.
Keempat, ada penyuntikan modal untuk PT SMF Rp 6,68 triliun. Uang negara itu akan digunakan untuk penyediaan pembiayaan perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Terakhir, penyertaan modal negara bakal disuntikkan ke Bank Tanah senilai Rp 2,96 triliun. Ini merupakan PMN non tunai berasal dari barang milik negara berupa tanah dan aset eks BPPN untuk mendukung 3 juta rumah.
Usulan Purbaya tersebut sudah disetujui pencairannya oleh Komisi XI DPR dalam rapat yang sama. Komisi telah menerima semua penjelasan dari kubu pemerintah untuk PMN yang diusulkan dalam rangka penugasan pemerintah.
“Komisi XI akan melakukan pendalaman atas pelaksanaan PMN Tahun Anggaran 2025 yang diberikan kepada PT KAI, PT INKA, PT Pelni, PT SMF, dan PT Badan Bank Tanah pada masa sidang berikutnya,” ujar Ketua Komisi XI Misbakhun membacakan kesimpulan rapat.
Catatan yang diberikan adalah Kementerian Keuangan diminta melakukan harmonisasi peraturan soal penyertaan modal negara. Hal ini berkaitan dengan kehadiran BPI Danantara yang kini mengelola aset dan dividen BUMN.
Lihat juga Video ‘IHSG Menguat Didukung Saham Perbankan Besar dan Arus Modal Asing’:
