Dolar AS Perkasa Usai Trump Serang Situs Nuklir Iran

Posted on

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam pagi ini berada di atas Rp 16.400-an.

Dikutip dari data Bloomberg, Senin (23/6/2025), sekitar pukul 09.17 WIB, nilai tukar dolar AS menguat 60 poin atau 0,37% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dolar AS bertengger pada level Rp 16.456.

Pergerakan dolar AS pagi ini di antara Rp 16.454 sampai Rp 16.465. Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya dominan mengalami penguatan.

Dolar AS terpantau menguat 0,74% terhadap won Korea Selatan. Begitu juga, terhadap peso Filipina, dolar AS menguat sebesar 0,73% serta perkasa terhadap dolar baru Taiwan 0,36%.

Nilai tukar dolar AS juga menguat terhadap ringgit Malaysia 0,60%. Sementara itu, terhadap mata uang yen Jepang naik 0,25%. Begitu juga terhadap dolar Australia menguat 0,41%.

Sementara, nilai dolar AS melemah terhadap rupee India 0,17%. Dolar AS menguat terhadap baht Thailand 0,52%, serta terhadap mata uang yuan China menguat 0,09%.

Penguatan ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melayangkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. AS menggunakan 6 pesawat pengebom B-2 untuk menjatuhkan selusin bom GBU-57A/B di situs nuklir Fordow di Iran kata seorang pejabat AS.

GBU-57A/B disebut bom penghancur bunker yang dapat menjangkau fasilitas nuklir Iran di bawah tanah. Dilansir CNN, kapal selam Angkatan Laut AS menembakkan 30 rudal jelajah TLAM ke 2 situs lainnya, Natanz dan Isfahan, dan sebuah B2 menjatuhkan 2 penghancur bunker di Natanz, kata pejabat tersebut.

Bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) GBU-57A/B dikenal sebagai penghancur bunker adalah bom seberat 30.000 pon dengan 6.000 pon bahan peledak.

Simak juga Video: Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor