CEO Tesla Elon Musk mundur dari jabatannya di pemerintahan sebagai Kepala Departemen Pemerintahan Federal AS (DOGE). Meski begitu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan bahwa Musk akan tetap menjadi penasihat dekatnya.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (31/5/2025), Musk mengakhiri masa jabatannya setelah empat bulan berada di pemerintahan dan bergelut dengan langkah efisiensi besar-besaran.
Selama acara perpisahan di Ruang Oval, Trump memuji pekerjaan Musk sebagai Kepala DOGE. Adapun DOGE sendiri telah menghilangkan ribuan pekerjaan dan menghemat pengeluaran miliaran dolar, termasuk sebagian besar bantuan luar negeri AS.
“Elon benar-benar tidak akan pergi. Dia akan kembali dan segera hadir,” kata Trump dari belakang Resolute Desk, di samping Musk yang berdiri mengenakan topi DOGE hitam dan kaus bertuliskan ‘The Dogefather’ dengan gaya film ‘The Godfather.’
Musk sebelumnya telah mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan pemerintahan setelah masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus selama 130 hari berakhir atau tepatnya pada tanggal 30 Mei.
Orang terkaya di dunia itu mengerahkan kekuasaan yang sangat besar selama beberapa minggu pertama masa jabatan Trump. DOGE menjungkirbalikkan birokrasi federal, membubarkan badan-badan, menutup program-program yang sudah lama berjalan, dan mengeluarkan mandat yang luas tanpa peringatan, hingga mengakibatkan puluhan ribu PHK.
Namun pengaruhnya di Gedung Putih tampaknya memudar di tengah keluhan dari anggota kabinet tentang pendekatannya. Pada saat yang sama, Musk menghadapi peningkatan tekanan dari para pemegang saham yang khawatir bahwa peran politiknya akan menjadi beban bagi perusahaan-perusahaannya.
Protes anti-Musk yang meluas di gerai-gerai Tesla di seluruh AS dan Eropa berkontribusi terhadap penurunan penjualan dan jatuhnya harga saham perusahaan. Usaha lainnya, termasuk SpaceX dan Starlink, juga mendapat sorotan karena hubungan dekatnya dengan Trump.
Acara Gedung Putih Jumat kemarin dimaksudkan sebagai unjuk rasa persatuan setelah Musk memicu frustrasi di antara pejabat Gedung Putih dengan kritiknya terhadap rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran Trump yang terlalu mahal.
Beberapa pembantu senior, termasuk Wakil Kepala Staf Stephen Miller dan Kepala Staf Susie Wiles, melihat pernyataan Musk tentang rancangan undang-undang pajak sebagai pemutusan hubungan kerja dari pemerintahan. Miller juga disebut-sebut sangat kesal dengan komentar tersebut.
Dalam acara itu, Trump memberi Musk sebuah kunci emas besar di dalam kotak kayu bertanda tangannya, hadiah yang katanya hanya ia simpan untuk orang-orang yang sangat istimewa.
“Ia harus melalui berbagai rintangan, yang sangat disayangkan karena ia seorang patriot yang luar biasa,” kata Trump.
Sementara itu, Musk mengatakan, ia akan mengarahkan lebih banyak energinya ke bisnisnya. Ia juga menyampaikan rencananya untuk mengurangi sumbangan politiknya. Di kesempatan terpisah, Musk juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan tetap menjadi bagian dari lingkaran penasihat Trump.
“Saya berharap untuk tetap menjadi teman dan penasihat, dan tentu saja, jika ada sesuatu yang diinginkan presiden dari saya, saya akan melayani presiden,” ujar Trump.