Pendiri Microsoft Group, Bill Gates buka-bukaan soal pengembangan reaktor nuklir dalam sesi bincang bersama dengan pengusaha kelas kakap Indonesia. Dia berbicara soal pengembangan nuklir usai ditanya Bos Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo.
Hashim yang juga merupakan adik Presiden Prabowo Subianto mengaku penasaran dengan langkah pengembangan energi nuklir yang dilakukan Bill Gates. Kebetulan, dia bilang Indonesia sedang memulai inisiasi pembangkit nuklir untuk memenuhi target energi terbarukan.
“Saya ingin mengetahui pemikiran Anda tentang energi nuklir, Small Modular Reactor (SMR). Saya tahu Anda memang sedang berinvestasi di Wyoming untuk energi nuklir SMR. Anda mungkin tahu bahwa pemerintah kami akan memulai program pembangkit listrik tenaga nuklir yang sangat ambisius,” beber Hashim dalam pertemuan di Istana Kepresidenan bersama Prabowo dan Bill Gates, Rabu (7/5/2025).
Bill Gates menjawab pertanyaan Hashim. Dia menjelaskan dari awal mengapa dirinya tertarik dengan pengembangan energi nuklir. Menurutnya, energi nuklir bisa menjadi solusi penyediaan energi bersih dan murah, maka dari itu energi nuklir dikembangkannya.
Pada 2006, dia membesut sebuah perusahaan bernama TerraPower untuk mengembangkan reaktor nuklir generasi keempat dengan sistem yang lebih sederhana dan berbiaya murah.
“Jadi saya berbicara dengan teman-teman saya, ‘oke, bisakah kita membuat energi nuklir menjadi murah?’ Jadi saya mulai sebuah perusahaan pada tahun 2006 yang disebut TerraPower untuk membuat reaktor nuklir generasi keempat,” papar Bill Gates.
Pebisnis kawakan asal Amerika Serikat (AS) itu mengatakan saat ini memang cukup sulit untuk mengembangkan proyek energi nuklir karena bisa memakan waktu lebih lama daripada yang ditargetkan. Belum lagi, proyek pengembangan nuklirnya itu sempat bermasalah usai pemerintah AS tak berkenan pihaknya bekerja sama dengan China.
“Kami mulai sebagai usaha patungan di China, kemudian pemerintah AS memutuskan bahwa mereka tidak suka kami bekerja di China. Jadi, kami harus beralih, dan sebenarnya sekarang, seperti yang Anda katakan, kami sedang membangun reaktor pertama kami di Amerika Serikat,” sebut Bill Gates.
“Ada banyak negara yang benar-benar membutuhkan energi nuklir. Oleh karena itu, kami harus membuatnya murah, dan kami harus menunjukkan bahwa desain baru ini sangat aman,” ujarnya menambahkan.
Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan Inggris, menurut Bill Gates juga ingin menggunakan energi nuklir yang berbiaya murah juga. Negara-negara itu juga mulai bekerja sama dengan pihaknya, dengan target pembangunan 20 reaktor nuklir murah di seluruh dunia.
“Sebagian dari proyek itu akan dibangun melalui kemitraan yang sangat kuat yang kami miliki dengan beberapa perusahaan di Korea Selatan. Hyundai dan SK adalah investor dalam pekerjaan ini, dan jadi pada tahun 2030, reaktor pertama itu akan dioperasikan,” pungkas Bill Gates.