PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengembangkan Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sebagai bagian dari program Desa Energi Berdikari Pertamina. Upaya ini bertujuan mendorong kemandirian desa lewat pemanfaatan energi ramah lingkungan dan penguatan ekonomi lokal.
Langkah ini dikembangkan lewat pemanfaatan gas bumi dan energi surya untuk menopang aktivitas warga dan fasilitas publik, termasuk penginapan, dapur UMKM, listrik, dan kebutuhan hospitality di Balkondes PGN Karangrejo.
“PGN menjalankan prinsip sosial dan kemasyarakatan melalui program-program CSR. Suadesa Festival menjadi salah satu wujud perhatian PGN dalam rangka memajukan ekonomi desa dengan menggali potensi-potensi lokal. Desa Karangrejo memiliki banyak potensi besar dalam sektor UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif. Semoga, Suadesa Festival memberikan manfaat bagi Desa Karangrejo untuk terus berkembang dan dapat menjadi festival desa tahunan yang selalu dinantikan di tahun-tahun mendatang,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman, dalam keterangan resmi, Jumat (9/5/2025).
PGN juga memperkenalkan penggunaan Cylinder CNG melalui produk Gaslink C-Cyl, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas pelaku UMKM kuliner.
“Suadesa Festival diharapkan dapat menjadi pesta rakyat untuk memantik ruang-ruang ekonomi baru, dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal. Selain itu, partisipasi masyarakat sekitar diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dengan PGN dan komunitas-komunitas budaya lokal yang terlibat,” imbuh Fajriyah.
Dari sisi ekonomi, sebanyak 40 pelaku UMKM dari Desa Karangrejo dan Desa Wringinputih turut diberdayakan. Mereka memasarkan produk unggulan seperti makanan tradisional, jajanan pasar, pecel, angkringan, jetkolet, jamu, serta kerajinan seperti anyaman, batik, pahatan batu, dan aksesori khas Borobudur.
“Kemandirian Desa artinya desa harus semangat untuk membiayai diri sendiri untuk berdikari dan mendapatkan hasil dari upaya yang diusahakan,” ujar Kepala Desa Karangrejo, M. Hely Rofikun.
Menurut Hely, Suadesa juga menjadi ajang promosi destinasi wisata yang dikelola desa. “Suadesa menjadi wahana promosi Pemerintah Desa untuk destinasi wisata bagi Balkondes di Borobudur untuk lebih dikenal lebih luas,” tambahnya.
Festival ini juga menanamkan nilai kepedulian lingkungan. Panitia tidak menyediakan kantong plastik untuk pengunjung dan menganjurkan penggunaan tas belanja nonplastik demi mengurangi sampah.
Selain menampilkan produk UMKM, PGN juga menggelar Workshop Suadesa yang mengajarkan teknik membuat kerajinan lokal seperti anyaman, tenun, ukiran, dan keramik dari bahan alami. Hasilnya tak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari pelestarian budaya.
“Produk yang diciptakan melalui workshop juga bagian dari sumber daya dan tradisi daerah, sehingga akan memberikan pembelajaran bagi peserta untuk ikut melestarikan warisan budaya tersebut di era modern,” jelas Fajriyah.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.