Desa di Borobudur Raup Rp 3,6 M dari Wisata, Tenaganya 80% Warga Lokal

Posted on

Sebuah desa di kawasan Borobudur, Jawa Tengah, berhasil mencatat omzet hingga Rp 3,6 miliar dari sektor pariwisata sepanjang 2024. Menariknya, 80% tenaga kerja di kawasan ini merupakan warga lokal yang kini terlibat aktif dalam mengelola homestay, restoran, dan berbagai paket wisata.

Desa tersebut adalah Balkondes PGN Karangrejo, yang dikembangkan sebagai model pariwisata berkelanjutan berbasis energi bersih dan pemberdayaan masyarakat. Kawasan ini menjadi contoh bagaimana wisata bisa mendorong ekonomi tanpa meninggalkan aspek lingkungan.

Division Head Corporate Social Responsibility PT PGN Tbk, Krisdyan Widagdo Adhi, mengatakan keberhasilan Balkondes Karangrejo bukan hanya dari sisi omzet.

“Yang paling berharga bukan sekadar peningkatan omzet, tapi lahirnya kemandirian dan semangat gotong royong masyarakat. Mereka kini menyadari bahwa potensi desa bisa menjadi sumber kesejahteraan tanpa merusak lingkungan,” jelas Krisdyan dalam keterangan resmi, Sabtu (1/11/2025).

Kawasan wisata ini awalnya hanyalah homestay sederhana. Kini, Balkondes Karangrejo tumbuh menjadi ekosistem wisata terpadu yang menyediakan berbagai pengalaman bagi wisatawan – mulai dari tur VW Safari, bersepeda, arung jeram, hingga wisata edukasi pertanian. Pendapatannya dikembalikan ke desa melalui Pendapatan Asli Desa (PADes) yang turut meningkatkan kesejahteraan warga.

Selaras dengan komitmen terhadap energi ramah lingkungan, PGN menghadirkan sistem Compressed Natural Gas (CNG) untuk memenuhi kebutuhan energi sekitar 150 rumah tangga, serta panel surya untuk sebagian kebutuhan listrik kawasan.

Keberhasilan ini juga dipamerkan dalam ajang Discovering the Magnificence of Indonesia (DMI) Expo 2025 di Utrecht, Belanda, pada Kamis (30/10). Di hadapan pelaku industri dan mitra internasional, PGN menampilkan kiprah Balkondes Karangrejo sebagai contoh pariwisata berkelanjutan yang melibatkan masyarakat desa.

Duta Besar Indonesia untuk Belanda, H.E. Mayerfas, menyebut ajang DMI Expo menjadi momentum penting memperkuat kerja sama bisnis dan pariwisata Indonesia dengan Eropa.

“Potensi kekayaan alam, rempah, dan pariwisata Indonesia sangat besar. Destinasi di luar Bali seperti Borobudur harus terus dikembangkan agar tidak kalah bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya,” ujar Mayerfas.

Dalam sesi business matching di ajang tersebut, sejumlah agen perjalanan asal Belanda menunjukkan minat untuk memasukkan Balkondes PGN Karangrejo ke dalam paket wisata mereka.

Krisdyan menambahkan, potensi kolaborasi itu bisa membuka peluang promosi lebih luas bagi pariwisata berbasis budaya dan ekowisata komunitas desa di pasar Eropa.

“Kami percaya, keberlanjutan dan kolaborasi adalah kunci. Balkondes bukan sekadar proyek sosial, tapi model kemitraan antara masyarakat, pemerintah, dan BUMN yang bisa direplikasi di destinasi lain,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *