Data Free Float Mau Digunakan MSCI, Bos KSEI Buka Suara

Posted on

Lembaga penyedia indeks saham global, Morgan Stanley Capital International (MSCI), berencana menggunakan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk penghitungan free float saham emiten Indonesia. Saat ini, MSCI juga masih menerima masukan dari para pelaku pasar hingga 31 Desember 2025 untuk diumumkan hasilnya pada 30 Januari 2026.

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengatakan kewenangan penghitungan free float saham tetap berada di tangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam hal ini, KSEI hanya berperan untuk mendukung penyediaan data yang dibutuhkan oleh BEI.

“Kami juga sudah berdiskusi bahwa institusi yang berhak mengeluarkan kalkulasi free float adalah Bursa Efek Indonesia. Jadi nantinya KSEI men-support jika ada keperluan dari Bursa Efek Indonesia terkait data-data untuk mereka untuk Bursa melakukan kalkulasi free float-nya di pasar modal Indonesia,” ungkap Samsul dalam acara Media Luncheon di William’s, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Samsul menekankan, KSEI tidak terlibat langsung dalam proses penghitungan maupun penetapan angka free float dan mengacu pada ketentuan yang diterbitkan BEI. Ia juga mengaku akan berkomunikasi dengan MSCI ihwal kewenangannya terhadap metodologi penghitungan free float.

“Jadi KSEI dalam konteks free float, tidak ada hubungannya sama sekali dan untuk penghitungan free float nanti akan dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan, kalau memang data KSEI dibutuhkan kita akan mengalirkan data itu ke Bursa Efek. Iya nanti akan berkomunikasi sama MSCI dan MSCI akan melihat data-data dari Bursa Efek Indonesia,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dan sejumlah pimpinan MSCI di New York, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, BEI menyampaikan penghitungan free float yang berlaku di bursa Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan kriteria free float di bursa Indonesia jauh lebih ketat ketimbang negara lain. Di pasar modal Indonesia, terang Jeffrey, kepemilikan saham sebesar 5% tidak dihitung sebagai free float. Sementara di bursa negara lain, 10% kepemilikan saham masuk sebagai free float.

Menurutnya, MSCI berlaku adil dalam menerapkan metodologi penghitungan free float. BEI meminta metodologi yang akan diterapkan berlaku universal untuk seluruh negara dan tidak diskriminatif.

“Jadi, minggu lalu Pak Iman ke New York ketemu dengan MSCI, pimpinan MSCI. Harusnya, diskusinya cukup konstruktif,” ungkap Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Tonton juga video “Pergerakan IHSG Hari Ini”