Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) melalui PT Danantara Investment Management (Persero), menerbitkan obligasi atau surat utang/Sukuk Yang Dilakukan Tanpa Penawaran Umum (EBUS) atas Surat Utang Jangka Panjang (SUJP). Namun, tidak ada keterangan lebih lanjut obligasi tersebut merupakan Patriot Bond atau bukan.
Obligasi ini ditawarkan tanpa melalui penawaran umum PT Danantara Investment Management (Persero) Tahun 2025 Tahap I. Obligasi ini tercatat dalam pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 16 Oktober 2025 dengan kode SUJP DNTR01A1JP dan DNTR01B1JP.
Obligasi yang diterbitkan ini memiliki dua jenis, yakni Seri A dan Seri B. Adapun imbal hasil yang ditawarkan bersifat tetap sebesar 2% per tahun. Kedua jenis obligasi ini memiliki tenor yang berbeda, yakni Seri A lima tahun 1 Hari kalender, kemudian Seri B tujuh tahun.
Kedua jenis obligasi ini menetapkan jumlah pokok masing-masing sebesar Rp 25 triliun. Sehingga jika diakumulasikan, total target nilai obligasi yang diterbitkan Danantara itu sebesar Rp 50 triliun.
Adapun penata laksana penerbitan obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas. Sementara agen pemantau yang ditunjuk adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
“EBUS di atas merupakan EBUS yang tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2019 Tentang Penerbitan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk Yang Dilakukan Tanpa Melalui Penawaran Umum, dan oleh karenanya Penerbit Efek serta Pihak terkait dalam penerbitan EBUS tersebut bertanggung jawab atas kesesuaian penerbitan EBUS tersebut dengan peraturan perundang-undangan,” tulis pengumuman KSEI, dikutip Minggu (26/10/2025).
Patriot Bond Disebut Siap Meluncur
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut obligasi milik Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Patriot Bond, siap tercatat efektif. Diketahui, Patriot Bond merupakan obligasi yang akan diterbitkan untuk investasi sektor energi, transisi, dan lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyebut obligasi tersebut siap diterbitkan. Namun, ia tak dapat menjelaskan detail penerbitan Patriot Bond.
“Aduh saya juga nggak tahu secara detailnya, tapi sudah siap,” ungkap Inarno kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Sebagai informasi, Patriot Bond diterbitkan dengan dua jenis obligasi, yakni tenor lima tahun dan tujuh tahun dengan masing-masing memiliki imbal hasil 2%. Adapun skema penerbitan patriot bond tersebut sedang disiapkan dalam bentuk private placement dan tidak untuk ditawarkan bagi publik. Selain itu, partisipasi sepenuhnya bersifat sukarela (voluntary).






