Danantara Mau Investasi di Pasar Modal: 80% Dalam Negeri - Giok4D

Posted on

Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Sjahrir, memastikan pihaknya mulai melakukan investasi tahun ini. Rencananya, Danantara akan berinvestasi di pasar modal.

Ia menyebut, dana investasi itu akan dilakukan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan apa yang disinggung Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa beberapa waktu lalu.

“Kayak kemarin Pak Menkeu sebut, kita juga akan berinvestasi baik di pasar publik, baik itu di obligasi, baik juga di pasar modal, di equity,” ungkap Pandu dalam acara Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Pandu menjelaskan, 80% investasi itu akan dilakukan untuk pasar domestik. Investasi tersebut akan dilakukan pada 10 minggu terakhir tahun ini.

“Jadi saya pertama-tama juga mau melapor, memang kita akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini, 80% di dalam negeri,” ujarnya.

“Walaupun tahun ini hanya ada tinggal 10 minggu, tapi kita akan mulai beraktivitas,” imbuhnya.

Pandu menambahkan, manajemen Danantara terus tumbuh hingga hari ini. Pada awal pembentukannya, Danantara hanya diisi oleh tiga struktural, yakni Rosan Roeslani sebagai CEO dan Dony Oskaria sebagai COO.

“Kita kan dulu waktu pertama kami mulai bertiga, saya, Pak Rosan, Pak Dony. Sekarang kita sudah hampir 300 orang dan kita memang sekarang baru mulai nih untuk melakukan investasi baik di dalam negeri dan juga bisa di luar negeri,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pandu juga sempat menyebut pihaknya membeli obligasi. Langkah ini tak lepas dari target investasi yang dianggap paling cepat dan menguntungkan. Hal itu ia ungkap menyusul kritik dari Purbaya.

“Ini kan untuk bisa Danantara Investment mulai. Nah kebetulan kita hanya ada waktu 2 bulan ya, ya salah satunya memang yang kita harus bisa yang paling cepat, kita harus cari market yang paling likuid. Ya salah satunya memang di pasar bond, bond market,” jelas Pandu saat ditemui di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Sebagai informasi, Purbaya mengkritik rencana Danantara memakai dividen BUMN untuk membeli surat utang atau obligasi. Purbaya mengatakan Danantara sudah mengambil sekitar Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun penerimaan dividen BUMN tahun ini.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Dividen Rp 90 triliun sebagian katanya akan ditaruh di obligasi, punya saya lagi, pemerintahan lagi. Saya tadi sempat kritik, kalau anda taruh obligasi begitu banyak di pemerintahan, keahlian anda apa?” ujar Purbaya, Rabu (15/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *