Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal menyuntikkan dana US$ 120 juta atau Rp 1,95 triliun (kurs Rp 16.282) ke PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Suntikan dana ini akan digunakan PGE untuk pengembangan panas bumi.
“Kalau saya nggak salah, mendekati US$ 120 juta,” kata Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025).
Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan bahwa Danantara bakal ikut terlibat dalam pengembangan potensi panas bumi sebesar 3 gigawatt (GW) yang dimiliki oleh PGE. Rencana ini sudah dibahas dengan jajaran direksi PGE di kantor Danantara.
“Bersama Direktur Utama, Bapak Julfi Hadi, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan, Bapak Edwil Suzandi dan Direktur Keuangan, Bapak Yurizki Rio, kami membahas rencana penandatanganan Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) untuk proyek-proyek prioritas agar dapat segera masuk pipeline eksekusi investasi,” kata Rosan dikutip dari akun Instagram @rosanroeslani.
Rosan mengatakan, pembahasan ini tersebut merupakan langkah penting dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 juga menjadi fokus utama khususnya dalam kerangka integrasi proyek-proyek geothermal.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi katalis percepatan hilirisasi energi dan pendorong pertumbuhan ekonomi hijau nasional,” katanya.
Sebagai informasi, PGE berharap bisa mendapat pendanaan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Pasalnya, sektor geothermal atau panas bumi cukup potensial untuk bisnis masa depan.Sektor panas bumi yang selama ini dinilai butuh dana tinggi kini berubah sejak adanya berbagai insentif dari pemerintah.
“Dan lebih penting lagi yang selama ini commerciality dari proyek-proyek geothermal itu itu susah, naik tarif, sekarang sudah tidak. Karena tadi ada incentive yang sudah kita ingin kerjakan sama pemerintah, mulai dari risk-nya, mulai dari percepatan, mulai dari capex-nya, ini menjadi sangat strategic, apalagi base load. Contohnya PGE, harapannya ini akan dilirik oleh Bapak-bapak dari Danantara,” ujar Direktur Utama PGE Julfi Hadi dalam Media Briefing di Kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).
Menurut Julfi, Danantara akan mencari investasi di proyek-proyek yang cukup bagus, salah satunya geothermal. Danantara, yang dipimpin Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bakal mengelola aset lebih dari Rp 14 ribu triliun,
“Saya mungkin bicara dari opportunity dan filosofinya dulu ya, saya perkirakan bahwa Danantara akan mencari investasi di proyek-proyek yang bagus, geothermal ini fundamental bisnisnya sangat bagus,” imbuhnya.