Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadikan sektor pangan menjadi salah satu prioritas. Selama setahun pemerintahan, sejumlah kebijakan telah dibuat untuk mencapai swasembada pangan.
Sejumlah kebijakan dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pangan ID Food meliputi penyaluran beras SPHP, penyediaan benih unggul, penyerapan gula petani, hingga peningkatan produksi garam.
“Sebagai BUMN pangan, kami berkomitmen memastikan pasokan dan harga pangan tetap stabil. Setiap inisiatif ID FOOD berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar SVP Sekretaris Perusahaan ID FOOD, Yosdian Adi Pramono, kata dia dalam keterangannya, Senin (20/10/2025).
Berikut ini pelaksanaan dan pencapaian program pangan strategis:
1. Penjualan Beras SPHP
Yosdian mengatakan hingga Oktober 2025, Yosdian ID Food telah menyalurkan 9.500 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai daerah di Indonesia melalui lebih dari 50 cabang operasional.
Distribusi SPHP dilakukan tidak hanya melalui jaringan tradisional, tetapi juga diperkuat di ritel modern nasional seperti Indomaret, Alfamart, Hypermart, Lion Superindo, TIP TOP, Transmart, Naga Swalayan, dan HERO.
2. Benih Unggul buat Geber Produksi
Di sektor benih, Yosdian menuturkan, melalui anak usaha PT Sang Hyang Seri, ID FOOD telah memasok 5,9 juta kilogram benih padi unggul selama Triwulan III 2025. Jumlah tersebut setara dengan 185 ribu hektare lahan tanam yang tersebar di 93 kabupaten dan 21 provinsi.
“Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dari sisi produksi, memastikan petani mendapatkan benih berkualitas yang mampu meningkatkan hasil panen,” terangnya.
3. Serap Gula Petani Tebu
Sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem tebu nasional, ID Food bersama SGN dan mitra pedagang telah menyerap 121.312 ton gula, di mana 92.830 ton di antaranya berasal langsung dari petani tebu.
Menurut Yosdian, langkah ini mempertegas komitmen ID Food dalam menstabilkan harga di tingkat petani sekaligus menjaga pasokan gula nasional tetap aman.
4. Kopdes Merah Putih (KDMP)
Untuk mendukung pemerataan ekonomi dan akses pangan di wilayah perdesaan, Yosdian menyebutkan, ID Food melalui program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) telah hadir di 298 titik distribusi di seluruh Indonesia, dengan target memperluas jangkauan hingga 1.836 titik.
“Dalam program ini, ID Food menyediakan berbagai produk unggulan pangan, seperti beras, gula, minyak goreng, daging, telur, ikan, garam, dan benih. Dukungan produk pangan berkualitas di KDMP ini sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis desa,” jelasnya.
5. Gerakan Pangan Murah (GPM)
Dalam kurun waktu 2024-2025 (hingga September), Yosdian menyebutkan, ID Food telah berpartisipasi aktif dalam 400 titik pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang tersebar di 31 provinsi.
Ia menegaskan, program ini bertujuan untuk memastikan akses pangan terjangkau bagi masyarakat sekaligus menekan potensi inflasi pangan di tingkat daerah.
6. Genjot Produksi Garam
Melalui lini bisnis garam, ID Food juga terus meningkatkan produksi garam guna menjaga pasokan dalam negeri. Yosdian memaparkan, sepanjang periode 2024-2025 (hingga September), produksi garam ID Food mencapai 51 ribu ton, terdiri atas 29 ribu ton pada 2024 dan 22 ribu ton hingga September 2025.
“Capaian ini menjadi bagian penting dalam memperkuat ketersediaan bahan baku industri dan konsumsi garam nasional,” ucapnya. daftar