China Tetap Impor Kedelai dari Rusia, Meski Sepakat Beli Jutaan Ton dari AS

Posted on

China disebut masih tetap mengimpor kedelai dari Rusia meskipun sepakat mengimpor barang sejenis dari Amerika Serikat (AS). Rencana membeli kedelai dari AS disepakati dalam pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan lalu.

China mengimpor kedelai berbentuk kedelai asli tanpa rekayasa genetika (non-Genetically Modified Organism/non-GMO) dari Rusia. Umumnya, produk kedelai dari Rusia digunakan China untuk produksi makanan macam tahu, susu kedelai, hingga kecap.

Melansir Reuters, Minggu (2/11/2025), Rusia berada di peringkat kelima di antara eksportir kedelai terbesar ke China pada tahun 2024. Diperkirakan ekspor Rusia ke China mencapai 800 ribu ton kedelai non-GMO musim ini.

Menteri Pertanian Rusia Oksana Lut sudah mengunjungi China Minggu ini bertemu dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Han Jun di Beijing. Tujuan kunjungan itu adalah memberikan penawaran memperluas ekspor. Kebetulan, pertemuan dilakukan bertepatan dengan pengumuman komitmen China membeli 12 juta ton kedelai dari AS.

Berbeda dengan Rusia, Amerika Serikat sendiri memasok kedelai transgenik atau kedelai GMO ke China, yang digunakan untuk pakan ternak.

Rusia memperkirakan panen kedelai rekor hingga 9 juta metrik ton tahun ini dan akan memiliki surplus yang tersedia untuk ekspor. Totalnya diperkirakan bisa mencapai 1 juta ton.

Rusia sendiri melarang pertanian berbasis rekayasa genetik atau GMO pada tahun 2016 dalam upaya untuk merebut pangsa pasar pangan non-GMO global yang sedang berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *