Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyampaikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menggunakan sistem pembayaran non tunai atau cashless. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya fraud.
Budi Arie mengatakan ada tiga kunci agar Koperasi Merah Putih tetap berlanjut, yakni kelembagaan, sistem, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk SDM, Budi Arie menerangkan pihaknya telah menyiapkan pelatihan kepengurusan.
“Terus tata kelolaannya diperbaiki dan juga sistemnya harus mempunyai, dalam hal ini digitalisasi dan digitalisasi adalah kunci untuk keberlanjutan Kopdes Merah Putih ini,” kata Budi Arie saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (6/5/2025).
Budi Arie mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo agar semua transaksi pakai sistem digital, seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Budi Arie menilai langkah ini sebagai upaya memperkuat sistem pada program tersebut sehingga dapat menjalankan bisnis yang dipertanggungjawabkan serta akuntanbel.
“Termasuk juga sih, udah bilang sama Gubernur BI, smuanya nanti cashless. Pembayarannya digital pakai QRIS. Hanya digitalisasi yang bisa menjalankan bisnis ini secara prudent, jelas Budi Arie.
Selain itu, digitalisasi ini juga dapat mengurangi kemungkinan fraud. (Alasan untuk cashless) supaya transparan, profesional akuntabel, dan mengurangi kemungkinan fraud,” imbuh Budi Arie.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih rampung pada Juli mendatang. Sementara, unit-unit bisnis yang dijalankan diharapkan dapat beroperasi pada Oktober mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menerangkan alasan pemerintah mengebut pembentukan Koperasi Merah Putih lantaran agar ekonomi di desa segera terbentuk. Sebab, program tersebut mampu menyerap hingga 2 juta lapangan pekerjaan. Dengan begitu, diharapkan pemuda-pemuda di desa tidak perlu merantau ke kota.
Kemudian, program Koperasi Merah Putih juga dapat memotong rantai pasok. Pasalnya, produsen-produsen pangan akan langsung mendistribusikan ke Koperasi Merah Putih.
“Karena nanti semua melalui koperasi, pupuk melalui koperasi, BriLink, ada di koperasi, gas LPG ada di koperasi. Jadi nanti dipotong itu. Yang berikutnya, desa yang paling ujung, itu dapat akses langsung ke pusat-pusat keuangan perbankan ketemu langsung, pusat-pusat produsen ketemu langsung. Jadi ini memberikan akses yang luas terhadap desa, sehingga diharapkan nanti desa ini bisa tumbuh ekonominya, kabupaten, provinsi Indonesia bisa menjadi lebih maju,” terang Zulhas dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (16/5).
Simak juga video “Zulhas: Kopdes Merah Putih Harus Berhasil!” di sini: