BYD Revisi Target Penjualan Jadi 4,6 Juta Kendaraan pada 2025, Ada Apa?

Posted on

Produsen mobil asal China, BYD memangkas target penjualannya tahun ini sebesar 16% menjadi 4,6 juta kendaraan. Keputusan itu diambil di tengah perlambatan pasar kendaraan listrik (EV) di China.

Mengutip CNBC, Kamis (3/9/2025), awalnya BYD menargetkan penjualan 5,5 juta unit pada 2025, namun angka tersebut telah diturunkan secara internal beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan dua narasumber yang mengetahui hal tersebut, bahwa target terbaru ini juga sudah dikomunikasikan kepada sejumlah pemasok untuk keperluan perencanaan produksi.

“Angka terbaru setidaknya 4,6 juta kendaraan dikomunikasikan dalam perusahaan dan kepada sejumlah pemasok terpilih bulan lalu untuk membantu memandu perencanaan. Target tersebut juga akan dapat berubah tergantung pada kondisi pasar,” kata narasumber yang tidak mau disebutkan identitasnya dikutip dari CNBC, Kamis (4/9/2025).

Narasumber yang mengetahui hal tersebut tidak menjelaskan lebih detail terkait pemangkasan target penjualan. Namun, salah satu dari mereka mengatakan itu karena BYD merasakan panasnya persaingan yang semakin ketat dengan rival seperti Geely Auto dan Leapmotor.

Nampaknya penurunan target ini, sejalan dengan adanya penurunan pada laba perusahaan. Dimana pada Minggu lalu, BYD melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 30%.

Dalam delapan bulan pertama tahun ini, penjualan mobil BYD pun baru mencapai sekitar 52% dari target penjualan awal 5,5 juta kendaraan.

Sementara itu, target terbaru sebesar 4,6 juta tersebut berada di bawah beberapa proyeksi analis yang baru-baru ini diturunkan. Minggu ini, Deutsche Bank mengatakan pihaknya memperkirakan BYD akan menjual 4,7 juta kendaraan, sementara Morningstar mengatakan perkiraannya adalah 4,8 juta.

Target baru tersebut mewakili peningkatan 7% dari tahun lalu dan akan menjadi pertumbuhan tahunan paling lambat sejak 2020, ketika penjualan turun sebesar 7%.

Prospek yang lebih rendah ini juga mencerminkan tekanan deflasi yang membebani ekonomi terbesar kedua di dunia, dimana permintaan domestik terpukul oleh penurunan pasar perumahan yang berkepanjangan.

Hanya dalam beberapa tahun, BYD telah mengubah dirinya dari perusahaan pemula di bidang kendaraan listrik menjadi salah satu produsen mobil terpenting di dunia dengan melakukan sebagian besar produksinya secara internal, yang memungkinkannya menekan biaya bahkan saat meluncurkan fitur-fitur mutakhir.

Laporan dari Reuters pada Juli 2025, BYD telah memperlambat produksi dan menunda perluasan kapasitas di pabrik-pabriknya di China,

Penjualan mobil ekonomis BYD yang harganya di bawah 150.000 yuan (US$ 21.000) turun 9,6% pada bulan Juli dibandingkan tahun lalu. Sebagai perbandingan, penjualan mobil Geely di segmen harga itu melonjak 90% tahun-ke-tahun pada bulan Juli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *