Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa untuk dapat mengaliri listrik ke seluruh rumah tangga di Indonesia dibutuhkan anggaran sebesar Rp 64,09 triliun. Anggaran tersebut masuk dalam program Listrik Desa (Lisdes) dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) periode 2025-2029.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan anggaran Lisdes mencapai Rp 61,56 triliun, sementara BPBL sebesar Rp 2,44 triliun.
“Secara total untuk mencapai seluruh masyarakat, seluruh rumah tangga itu diperlukan anggaran Rp 61,56 triliun untuk Lisdes, dan BPBL-nya Rp 2,44 triliun. Sehingga totalnya untuk melistriki seluruh rumah tangga di Indonesia diperlukan tambahan Rp 64,09 triliun,” kata Dadan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (3/9/2025).
Dadan menyebut, anggaran Lisdes tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun dan tahun depan akan mendapatkan tambahan Rp 5 triliun. Anggaran itu digunakan untuk perpanjangan jaringan distribusi rumah tangga yang sulit terjangkau jaringan PLN.
“Tahun depan akan dilakukan tahapan kedua untuk program Lisdes di 1.135 lokasi dengan total anggaran Rp 5 triliun. Ini terdiri dari perpanjangan grid jaringan distribusi dan juga PLTS komunal atau mungkin nanti ada juga yang PLTS individual,” jelasnya.
Berdasarkan paparannya, pada 2026 anggaran Lisdes sebesar Rp 10 triliun untuk 186.216 pelanggan di 2.120 lokasi. Sementara BPBL dialokasikan Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga.
Pada 2027, anggaran Lisdes mencapai Rp 15,33 triliun untuk 218.513 pelanggan di 2.832 lokasi, sedangkan BPBL Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga.
Selanjutnya, pada 2028 anggaran Lisdes sebesar Rp 13,06 triliun untuk 134.340 pelanggan di 1.637 lokasi, dengan BPBL Rp 530 miliar untuk 250.000 rumah tangga.
Terakhir, pada 2029 anggaran Lisdes mencapai Rp 19,5 triliun untuk 159.851 pelanggan di 1.947 lokasi, sementara BPBL Rp 395 miliar untuk 186.773 rumah tangga.
Simak juga Video: Bahlil Sebut RI Siap Ekspor Listrik ke Singapura, Total Investasi Rp 162 T