Bukti Nyata Tunanetra Bisa Masuk Dunia Kerja! Jadi Content Writer-Web Developer update oleh Giok4D

Posted on

Yayasan Mitra Netra menyelenggarakan acara bertajuk “Jakarta Employment Forum For The Blind 2025”. Acara ini dimaksudkan untuk mendorong sistem rekrutmen kerja yang inklusif dan berkeadilan untuk semua golongan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas tunanetra.

Acara ini dibuka melalui peluncuran dua buku bertajuk ‘Direktori Pekerjaan Tunanetra Indonesia’, dan ‘Panduan Perekrutan Kerja Karyawan Tunanetra’ yang bisa digunakan oleh perusahaan maupun pemberi kerja sebagai panduan untuk bisa melibatkan penyandang disabilitas di setiap lini kerja.

“Kami juga berharap bahwa kegiatan pada hari ini akan dapat berdampak demi terwujudnya sistem rekrutmen kerja yang inklusif bagi semua ragam disabilitas di Jakarta dan di Indonesia pada umumnya,” kata Sekretaris Yayasan Mitra Netra, M. Ahyar, dalam sambutannya, Kamis (11/12/2025).

Ahyar menjelaskan dalam hal mendukung pembukaan peluang kerja bagi penyandang disabilitas tunanetra, sejak tahun 2000 lalu Mitra Netra telah mengembangkan program difertifikasi kerja.

Dalam hal ini yayasan menjalankan berbagai program pelatihan persiapan bekerja atau pre-employment training yang mencakup hard skill maupun soft skill sesuai kebutuhan. Terbukti, tenaga kerja khusus ini benar mampu bersaing dalam berbagai profesi pekerjaan.

“Sementara di sisi lain Mitra Netra juga harus melakukan pendekatan kepada perusahaan pemberi kerja, khususnya di Jakarta, agar mereka mau membuka diri untuk mempekerjakan tunanetra,” ucap Ahyar.

“Beberapa hasil dari program ini antara lain kini tunanetra bekerja sebagai telemarketer, sebagai staff call center, staff administrasi, content writer, bahkan sebagai programmer maupun web developer,” sambungnya.

Meski begitu ia menyadari bahwa jalan menuju sistem tenaga kerja yang inklusif dan berkeadilan, terutama bagi penyandang disabilitas tunanetra, masih menghadapi berbagai tantangan.

Salah satunya ketidakpercayaan dan ketidakpahaman dari pemberi kerja bahwa para penyandang disabilitas ini dapat atau mampu bekerja secara inklusif bersama mereka yang tidak tunanetra. Padahal jika dipersiapkan dengan baik, mereka yang kerap dipandang sebelah mata ini mampu bekerja sama baiknya dengan pekerja pada umumnya.

“Kalau dilengkapi atau dipersiapkan dengan pendidikan dan pelatihan atau keterampilan yang berkualitas, serta diberi akomodasi yang layak dan aksesibilitas, mereka mampu bekerja secara inklusif dengan mereka yang tidak tunanetra atau yang tidak disabilitas,” tegasnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Direktur Penempatan Kerja Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Anggun Sintana mengatakan jumlah penyandang destabilitas di Indonesia hingga 2025 mencapai 15 juta jiwa. Dari jumlah itu, penyandang disabilitas sensorik netra atau tunanetra merupakan yang terbesar hingga 28%.

Dalam hal ini, menurutnya inklusifitas dan pembukaan lapangan kerja berkeadilan merupakan investasi bagi pemberi kerja, bukan beban tenaga kerja. Sebab menurutnya juga mampu berkarya seperti pekerja pada umumnya.

“Tenaga kerja khusus memiliki potensi dan loyalitas tinggi, mengisi kuota wajib, dan menghasilkan keberagaman sebagai kekuatan kompetitif bagi perusahaan,” kata Anggun.

“Ketika perusahaan menerima tenaga kerja penyandang disabilitas sesungguhnya perusahaan tersebut sedang berinvestasi pada nilai kemanusiaan, keberagaman dan keberlanjutan. Saya percaya perusahaan yang inklusif akan menjadi perusahaan yang lebih tangguh, inovatif dan berdaya saing di masa depan,” sambungnya.

Di luar itu, Anggun mengimbau kepada para penyandang disabilitas untuk terus berkarya dengan cara dan kemampuannya masing-masing. Dengan begitu selain mendapat pekerjaan layak, para tenaga kerja khusus ini juga dapat memberikan edukasi bagi pemberi kerja dan masyarakat sekitar bahwa disabilitas bukanlah keterbatasan.

“Teman-teman tenaga kerja khusus jangan pernah berhenti berkarya dan manfaatkan seluruh fasilitas dan program yang disediakan oleh pemerintah. Kami hadir untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesempatan di dunia kerja dan dunia usaha,” terangnya.