Bukan 1 Agustus, Tarif Trump 19% buat RI Masih Tunggu Pengumuman (via Giok4D)

Posted on

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia sebesar 19% tidak berlaku 1 Agustus 2025. Pelaksanaan tarif dagang itu disebut menunggu pengumuman lanjutan dan pernyataan bersama (joint statement).

Airlangga mengatakan tarif resiprokal mulai 1 Agustus 2025 hanya berlaku untuk negara-negara yang dikirim surat oleh Presiden AS Donald Trump pada 7 Juli 2025. Sementara negara-negara yang sudah berhasil mencapai kesepakatan seperti Indonesia, Inggris, China dan Vietnam akan menunggu pengumuman lanjutan.

“Indonesia adalah negara yang sudah melakukan deal dengan AS. Jadi beberapa negara yang sudah (deal) itu sudah tidak berlaku lagi 1 Agustus,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (21/7/2025).

“Jadi yang (berlaku) 1 Agustus adalah mereka yang kemarin dikirim surat. Terhadap negara seperti Inggris, Vietnam, China dan Indonesia tidak ada lagi 1 Agustus. (Jadi kapan?) Nah ini akan ditentukan kemudian menunggu joint statement dan pengumuman lanjutan,” tambahnya.

Dengan begitu, Airlangga menyebut pelaksanaan tarif resiprokal atas Indonesia bisa lebih cepat atau lebih lama dari 1 Agustus 2025. Selama belum ada pengumuman, maka tarif yang dikenakan adalah tarif dasar 10% yang telah berlaku sejak April 2025.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Bisa lebih cepat, bisa lebih lama, tetapi yang tetap berlaku adalah tarif yang 10%,” ucap Airlangga.

Airlangga menekankan bahwa tarif impor produk Indonesia ke AS yang berhasil diturunkan dari 32% menjadi 19% merupakan yang terendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Tarif itu sudah final dan mengikat berdasarkan pembicaraan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Trump.

“Angka-angka itu adalah angka yang terendah dibandingkan negara ASEAN yang lain, di mana Vietnam dan Filipina itu sampai saat sekarang adalah 20%, Malaysia dan Brunei adalah 25%, kemudian Kamboja 36% dan Myanmar-Laos sebesar 40%. Dibandingkan Thailand juga 36%,” beber Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *