PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi mengumumkan 24 pemenang program Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024-2025. Pengumuman dilakukan dalam malam penghargaan di ajang BSI International Expo 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/6).
Program ini merupakan bagian dari BSI Sustainable Movement yang menjadi bukti nyata komitmen BSI dalam mendukung lahirnya wirausaha muda berbasis nilai keberlanjutan, sekaligus memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Direktur Risk Management BSI, Grandhis Helmi Harumansyah, menyebut TWB merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang selaras dengan nilai-nilai maqashid syariah. Ia menekankan pentingnya membangun UMKM yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
“Program kompetisi dan inkubasi kewirausahaan ini menjadi bagian dari komitmen BSI dalam mendorong UMKM yang inklusif dan berkelanjutan. Kami melihat tren yang menarik. Para finalis membuktikan bahwa wirausaha muda Indonesia kini tak hanya mengejar profit, tetapi juga purpose serta harapan akan kondisi sosial dan lingkungan yang lebih baik,” ujar Grandhis dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).
Dari ribuan peserta, finalis TWB tahun ini menampilkan ragam inovasi hijau, mulai dari pengolahan limbah, produk pertanian organik, teknologi energi terbarukan, hingga sirkular ekonomi. Hal ini menunjukkan semakin banyak wirausahawan muda yang mengembangkan produk ramah lingkungan.
Beberapa finalis yang mencuri perhatian antara lain Ahmed Tessario dari Banyuwangi lewat Sirtanio Organik Indonesia yang membangun jejaring petani beras organik berkelanjutan seluas 485 hektar. Ada pula Fathimah Himmatina dari Depok dengan Magobox-pengolah sampah rumah tangga jadi pupuk dan pakan ternak, serta Farhan Yusron dari Bekasi lewat Ikanesia yang menciptakan pakan ikan berbasis limbah.
Di kategori Rintisan, Sekolah Ndeso (Gresik) hadir dengan pelestarian budaya dan pangan lokal, Waroeng Domba 99 (Lumajang) mengolah limbah jadi pupuk biochar sambil memberdayakan masyarakat rentan, serta Manualle (Surabaya) memproduksi peralatan makan kayu yang estetis dan berkelanjutan.
Di kategori Pemula, dilahirkan pula inovasi berbasis teknologi seperti robot pemotong rumput tenaga surya dari Kilatsoon (Bandung), sustainable fashion dari gulma oleh Goalma (Klaten), hingga solusi energi terbarukan berbasis solar panel dari AISOLA (Surabaya) dan Bank Sampah Umat (Serang) yang mengembangkan platform digital pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Sejak dimulai pada Desember 2024, TWB telah menjaring lebih dari 9.661 peserta dari seluruh Indonesia. Setelah serangkaian seleksi ketat, 12 finalis dari empat kategori ditetapkan sebagai pemenang dengan total hadiah sebesar Rp750 juta.
Mereka juga mendapat akses ke pelatihan lanjutan, business matching, hingga peluang tampil di expo dalam dan luar negeri. Tahun ini, mereka mendapatkan panggung khusus dalam BSI International Expo 2025 bersama ratusan pelaku usaha ekosistem halal.
Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, mengapresiasi kontribusi BSI dalam mencetak wirausahawan muda. Ia menyebut program TWB sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam RPJMN 2025-2045 yang mendorong ekonomi kreatif, inklusif, dan berbasis inovasi.
“Pemberdayaan wirausaha muda berbasis nilai syariah berperan strategis dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan. Mudah-mudahan melalui acara seperti ini, akan lahir semakin banyak talenta muda, para pejuang yang ingin berwirausaha dengan semangat dan mental yang kuat,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, BSI mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 52,5 triliun kepada UMKM hingga Maret 2025, meningkat 12,63% dibanding tahun sebelumnya. Total Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) mencapai Rp 98,15 triliun atau 34,27%.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Selain itu, BSI juga menjalankan program Desa BSI, pengembangan Sentra UMKM di berbagai daerah, serta platform digital seperti Salam Digital dan Portal Go UMKM untuk memperluas akses pembiayaan dan promosi usaha.
Maman menegaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang menyumbang 99% pelaku usaha dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Oleh sebab itu, UMKM harus didorong untuk naik kelas, berinovasi, dan menembus pasar global.
“Melalui momentum ini kita bisa menghasilkan UMKM-UMKM yang tangguh, resilien, dan punya daya juang yang besar serta tak mudah patah semangat,” katanya.