Pupuk Indonesia menyatakan masih menyimpan stok pupuk sebanyak 1,5 juta ton, di mana 1,1 juta ton di antaranya ialah pupuk subsidi. Dipastikan stok aman hingga akhir tahun dan tidak akan ada lagi kelangkaan pupuk bagi para petani.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, sebelum tahun 2024 memang terdapat sejumlah kondisi di mana ketersediaan pupuk di beberapa kios kosong dan petani sulit memperoleh pupuk. Namun kini masalah tersebut sudah tidak lagi terjadi.
Pemerintah telah melakukan perombakan dan penyederhanaan atas regulasi penyaluran pupuk agar lebih efisien dan produk bisa langsung diterima petani. Dengan perubahan tersebut, ia memastikan saat ini seluruh kios pupuk aman dan terpenuhi kebutuhannya.
“Sekarang boleh dicek, tidak ada tempat yang kosong. Kita punya 1,1 juta ton (pupuk subsidi) tersebar di 27 ribu outlet kita,” kata Rahmad, dalam acara Pelepasan Urea Subsidi di Pelabuhan Tursina Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (31/10/2025).
Pupuk Indonesia juga telah melakukan digitalisasi sejak awal tahun 2024. Pihaknya dapat memantau secara real time pergerakan setiap kantong pupuk melalui GPS sejak mulai diangkut ke kapal hingga diterima petani.
Dengan demikian, Rahmad mengatakan, data pergerakan pupuk akan terangkum secara digital. Sehingga, data tersebut lebih transparan dan bisa meminimalisir kekurangan stok pupuk di daerah.
Selain itu, melalui digitalisasi ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah per 1 Januari tahun 2025 seluruh petani di seluruh Indonesia bisa melakukan penebusan pupuk secara sentak.
“Persoalan itu tidak ada (kekosongan pupuk karena terlambat distribusi). Saya bisa tegaskan, kalau ada tolong sampaikan ke saya, tapi saya meyakini tidak ada lagi pupuk yang kosong. Karena kita melihat secara real time pupuk itu ada di mana. Di gudang mana bisa dilihat tidak hanya datanya tapi visualnya, termasuk pada kios mana petani itu menebus,” ujar dia.
Simak Video ‘Prabowo Turunkan Harga Pupuk Subsidi 20%’:






