Perum Bulog akan membangun 100 gudang baru untuk menampung Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), baik beras hingga jagung. Rencana ini juga telah diungkapkan Presiden Prabowo Subianto.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pembangunan gudang baru ini akan difokuskan pada Kabupaten/Kota yang belum terdapat Gudang Bulog. Pembangunan ini sebagai hasil dari rapat koordinasi dengan Prabowo.
“Jadi, sesuai dengan hasil rakor tadi malam, Pak Presiden memberikan dukungan kepada Bulog jadi, kita akan dialokasikan untuk membangun 100 gudang yang akan kami prioritaskan di kabupaten kota yang belum memiliki gudang Bulog,” terang Rizal di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Saat ini stok beras di gudang Bulog telah melimpah. Bahkan, saat sempat menyentuh angka 4,2 juta ton beberapa waktu lalu, Bulog sampai harus menyewa gudang untuk menampung stok tersebut.
“Karena kan, sampai dengan saat ini kan gudang Bulog juga terbatas dengan banyaknya serapan gabah maupun yang menjadikan beras. Yang setelah kita sampai hampir 4,2 juta ton kemarin kan kita banyak sewa gudang. Jadi, sekarang kita akan membangun itu dengan harapan nanti kita tidak perlu sewa lagi,” beber Rizal.
Saat ditanya terkait kebutuhan anggaran untuk pembangunan hingga Rp 5 triliun, Rizal memastikan dana akan bersumber seluruhnya dari APBN. Sebanyak 100 gudang baru itu akan menambah jumlah gudang yang saat ini ada sebanyak 1.500.
“Njih (Iya) (seluruhnya dari APBN),” jawabnya singkat.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan membangun 100 gudang modern baru untuk Perum Bulog. Hal ini ditujukan untuk menyimpan stok beras yang produksinya mengalami peningkatan.
“Produksi beras kita tertinggi sepanjang sejarah NKRI dan masalahnya sekarang adalah kita kekurangan gudang. Karena itu saya sudah mengalokasikan 100 gudang baru untuk Bulog,” kata Prabowo saat membuka Musyawarah Nasional ke-6 PKS, Senin (29/9/2025).
Prabowo menyebut 100 gudang baru itu akan dibangun masing-masing di atas lahan 5 hektare (Ha). Total keseluruhan anggaran yang disediakan mencapai Rp 5 triliun.
“100 gudang baru masing-masing di tanah 5 Ha, gudang modern dan itu mereka hanya butuh Rp 5 triliun karena penghematan dari macam-macam kebocoran dan korupsi,” tutur Prabowo.