Bos BSI Buka-bukaan soal Capaian Laba Bersih Rp 5,57 Triliun

Posted on

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencetak laba bersih sebesar Rp5,57 triliun pada kuartal III-2025. Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menyampaikan pertumbuhan perseroan di tahun ini ditopang oleh bisnis emas dan haji.

Atas kinerja ini, BSI mendapatkan penghargaan dalam ajang detikcom Awards 2025 dengan ‘Pertumbuhan Laba Berkelanjutan detikcom Awards 2025′. Bob menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang didapat.

“Tentunya kami dari BSI mengucapkan terima kasih atas penghargaan detikcom. BSI pencapaian sekitar Rp 5,57 triliun dan kemudian aset DPK maupun pembiayaan tumbuhnya double digit,” ujar Bob usai menerima penghargaan di The Westin, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

“Tentunya pertumbuhan di tahun ini khususnya bisnis emas dan haji yg memang menjadi production kami untuk membawa pertumbuhan,” tambah Bob.

Kendati begitu, Bob menjelaskan masih menghadapi tantangan di industri perbankan, khususnya perbankan syariah. Menurut Bob, literasi serta inklusi keuangan perbankan syariah masih rendah. Untuk itu, ia menilai perlu berkolaborasi dengan media nasional.

“Mungkin ini merupakan satu apresiasi dan pembuktian bahwa BSI telah diterima masyarakat. Tentunya kami mengharapkan kerja sama dengan media. Karena memang menjadi satu tantangan bagi kami perbankan karena saat ini market share-nya relatively masih rendah sehingga ada challenge di literasi keuangan dan juga inklusi keuangan syariah. Tentunya hal tersebut bisa berharap support dan kolaborasi dengan media nasional,” jelas Bob.

Pada triwulan-III 2025, BSI mencatat DPK sebesar Rp348,38 triliun meningkat 15,66% secara tahunan (yoy). Sebagian besar DPK berada di kategori dana murah (CASA) sebesar 59,42%. Komposisi DPK BSI terdiri dari Tabungan sebesar 41,95% dengan outstanding (O/S) Rp 146,36 triliun, Giro sebesar 17,41% dengan O/S Rp60,64 triliun, serta Deposito sebesar 40,58% dengan O/S Rp 141,38 triliun. Peningkatan dana berkontribusi dalam peningkatan aset BSI tumbuh 12,37% menjadi Rp 416 triliun.

Dari sisi pembiayaan, BSI pada periode triwulan-III 2025 membukukan Rp300,85 triliun, tumbuh 12,65% secara yoy. Pertumbuhan pembiayaan ini dikontribusi segmen pembiayaan Ritel UMKM dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp 217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42% disusul segmen Wholesale sebesar Rp82,89 triliun dengan komposisi 27,58%. Sektor produktif yang menopang pembiayaan Wholesale BSI adalah sektor Telekomunikasi, Agrobisnis, dan Transportasi.

Sejak peluncuran layanan bullion, pembiayaan emas BSI tumbuh melesat 72,82% secara YoY mencapai Rp 18,76 triliun yang terdiri dari Cicil Emas Rp10,32 triliun, tumbuh 106,36% secara YoY serta Gadai Emas Rp8,44 triliun tumbuh 44,19% secara YoY. Selain pembiayaan emas, BSI juga mencatatkan pertumbuhan Tabungan Emas dengan saldo kelolaan 1,15 ton, penjualan 1,69 ton, dan CIF rekening emas mencapai 200 ribu rekening.

Saksikan Live DetikSore: