Badan Gizi Nasional (BGN) menempuh berbagai cara untuk mencegah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis. Cara yang ditempuh antara lain penetapan standar baru untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sertifikasi SPPG.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan setiap tahapan telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari bahan baku hingga tahapan pembuatan menu MBG. Dadan menerangkan pemilihan menu gizi telah dibuat setiap minggu oleh para ahli gizi di setiap SPPG.
Dadan memastikan bahan baku juga dicek setiap bulan oleh Dinas Ketahanan Pangan. Kemudian, pihaknya juga memperbaiki standar di SPPG, mulai dari penggunaan alat masaknya.
“Kemudian dapurnya kita buat sehigienis mungkin dan bahkan di beberapa tempat sudah dengan empoksi dan tidak ada satu lantai yang ada sekatnya. Jadi kita butuh satu blok sehingga mudah dibersihkan dan seluruh bahan dan juga peralatan yang kita gunakan berbasis stainless steel. Ini salah satu yang memang standar kita,” kata Dadan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025).
Lalu SPPG juga dirancang berbasis semi industri. Untuk itu, beberapa mitra katering harus meningkatkan fasilitas sesuai dengan permintaan BGN, termasuk ruang penyimpanan basah hingga penyimpanan kering.
“Kemudian refrigerator kemudian seluruh talenan kita buat sedemikian rupa bermacam-macam. Jadi misalnya talenan yang digunakan untuk daging itu tidak boleh digunakan untuk sayur dan sehingga masing-masing ada peruntukannya termasuk pisau dan lain-lain selanjutnya,” terang Dadan.
Selain itu, pihaknya juga sedang menyusun sertifikasi untuk SPPG. Sertifikasi ini meliputi laik higienisanifikasi serta sertifikasi HACCP. Ditargetkan sertifikasi ini dapat diterapkan pada SPPG paling lambat Juli.
“Jadi ini adalah sertifikasi yang sedang kami rancang dan mudah-mudahan segera bisa kita implementasikan mulai bulan Juni atau Juli. Sehingga nanti setiap SPPG akan tersertifikasi apakah laik atau tidak bahkan mungkin bisa keluar akreditasinya, apakah itu unggul baik sekali atau baik,” tambah Dadan.
Simak juga Video: Langkah BGN Setelah Kasus Keracunan Makan Gratis Terus Terulang