Bos ADHI Buka-bukaan soal Nasib Merger BUMN Karya

Posted on

Pemerintah berencana melakukan merger atau penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya. Rencananya, akan dibentuk tiga holding BUMN Karya, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dipasangkan dengan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menjadi induk holding untuk PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya. Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan dilebur dengan PT Hutama Karya (Persero). Namun, rencana merger BUMN Karya ini hingga kini belum menemukan titik terang.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi, menyebut masing-masing entitas BUMN Karya masih dalam tahap persiapan. Pasalnya, merger ini juga melibatkan BUMN non-terbuka. Di sisi lain, pihaknya masih menanti keputusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

“Kami masih menunggu keputusan dari Danantara bagaimana nantinya, karena di dalam integrasi ini ada perusahaan Tbk yang terbuka seperti Adhi Karya dan tiga lainnya (PTPP, WIKA, WSKT), kemudian ada juga yang non-Tbk,” ungkap Entus dalam acara Public Expose Live secara virtual, Senin (8/9/2025).

Lebih lanjut, Entus mengungkap sejumlah BUMN Karya tengah menghadapi fase sulit yang memerlukan kebijakan dari BPI Danantara. Beberapa perusahaan tercatat memiliki utang dan kerugian yang cukup besar.

Ia menegaskan merger BUMN Karya merupakan kepastian yang harus dijalani demi memperbaiki kinerja industri konstruksi nasional. Menurutnya, konsolidasi ini dapat memperbaiki kondisi keuangan, meningkatkan daya saing, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan kompetensi masing-masing perusahaan.

“Integrasi bukan pilihan buat kami, tapi ini adalah kepastian untuk bagaimana kita bisa memperbaiki ke depan, misalnya dari sisi keuangan, persaingan, dan pengelolaan kompetensi-kompetensi yang kami miliki, khususnya di Adhi Karya. Dan kami masih berproses, mungkin untuk yang Tbk ini karena ada banyak kaitan dengan perapihan di luar, prosesnya akan lebih panjang dibandingkan dengan yang non-Tbk,” jelasnya.

Berdasarkan catatan detikcom, pemerintah berencana membentuk tiga holding BUMN Karya: WIKA dipasangkan dengan PTPP, Adhi Karya menjadi induk holding Brantas Abipraya dan Nindya Karya, serta Waskita Karya dilebur dengan Hutama Karya.

Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan BUMN Karya akan difokuskan sebagai kontraktor. Sementara tenaga kerja akan berasal dari unit usaha masing-masing entitas yang merger.

Dony menambahkan, tumpang tindih peran anak usaha menjadi salah satu masalah BUMN Karya. Karena itu, Danantara akan mengelompokkan kembali entitas anak usaha milik BUMN Karya. Ia menyebut konsolidasi ini menjadi program untuk menyehatkan kondisi BUMN Karya.

“Ya, kita lagi menghitung kurang lebih akan jadi tiga perusahaan karya yang kuat ke depannya, dan bisnisnya fokus hanya sebagai kontraktor. Jadi anak-anak perusahaan yang bukan kontraktor akan disesuaikan,” terang Dony kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).

Tonton juga video “Apple Siap Akuisisi Besar Demi Kembangkan AI” di sini:

nasib

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *