Produsen mobil asal Swedia Volvo Cars mengumumkan rencana pemangkasan 3.000 karyawan yang mayoritasnya berlokasi di negara tersebut. Rencana ini merupakan bagian dari efisiensi sebesar 18 miliar kronor Swedia atau US$ 1,89 miliar, atau Rp 30,61 triliun (kurs Rp 16.200).
“Tindakan yang diumumkan hari ini merupakan keputusan yang sulit, tetapi merupakan langkah penting saat kami membangun Volvo Cars yang lebih kuat dan lebih tangguh,” kata Håkan Samuelsson, CEO Volvo Cars, dilansir dari CNBC, Senin (26/5/2025).
Samuelsson menyatakan, industri otomotif memasuki periode yang penuh tantangan. Untuk mengatasinya, perusahaan harus meningkatkan arus kas dan menurunkan biaya secara struktural.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Sebagai bagian dari PHK, perusahaan akan mengurangi sekitar 1.000 konsultannya di Swedia, lalu sekitar 1.200 karyawan di Swedia dan sisanya di pasar global lainnya.
Saat rencana efisiensi disampaikan tanggal 29 April, Volvo Cars menyebut program itu mencakup pengurangan investasi dan PHK pada operasinya di seluruh dunia. Perusahaan juga menarik panduan keuangannya untuk tahun 2025 dan 2026 dengan alasan tekanan tarif pada sektor otomotif.
Ketidakpastian atas tarif perdagangan diperkirakan akan berdampak besar pada industri mobil, mengingat tingginya globalisasi rantai pasokan dan ketergantungan yang besar pada operasi manufaktur di seluruh Amerika Utara.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat melontarkan ancaman akan mengenakan tarif 50% pada impor dari Uni Eropa mulai awal Juni. Hal itu mendorong indeks otomotif Eropa turun tajam.
Meskipun, Trump sendiri melunak dan setuju menunda pengenaan tarif hingga 9 Juli usai berbincang dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. Uni Eropa sudah menghadapi tarif impor AS sebesar 25% untuk mobil, baja dan aluminium dan tarif resiprokal 10% untuk sebagian besar barang lainnya. bocoran
