Danantara berencana mengonsolidasikan bisnis rumah sakit di bawah BUMN ke dalam satu entitas Danantara Hospital Group. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari penataan portofolio BUMN.
Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir mengatakan, tidak sedikit perusahaan pelat merah yang melebarkan sayapnya dengan membentuk anak usaha di luar bisnis inti.
Salah satunya ialah Pertamina yang memiliki banyak rumah sakit di bawah kelolaan anak usahanya, PT Pertamina Bina Medika IHC.
“Ini contoh, rumah sakit, masa Pertamina punya rumah sakit banyak sekali. Bisnisnya oil and gas, kok punya rumah sakit. Itu sekarang kita speed up, kita bikin Danantara Hospital Group,” ujar Pandu, dalam agenda Business Forum di Hotel Westin Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Menurut Pandu, Danantara Hospital Group akan menjadi rumah sakit terbesar di Indonesia secara jumlah kapasitas.
Namun yang menjadi pekerjaan rumah (PR) ialah margin EBITDA yang rendah.
Pandu mengatakan, EBITDA untuk rumah sakit BUMN hanya di kisaran 8%. Sedangkan EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi di rumah sakit lainnya bisa mencapai 40%.
“Kalau kita satuin (rumah sakit kelolaan BUMN), terus kita cari orang yang memang fokusnya membangun hospital berskala internasional, yakin lah margin-nya bisa naik ya paling tidak 20% tahun pertama, terus bisa 40% tahun ketiga,” ujarnya.
Ia menilai, peningkatan profitabilitas tersebut akan berdampak langsung pada nilai perusahaan. Pandu memproyeksikan, nilai atau value perusahaan bisa naik hingga 5-6 kali lipat.
Sebagai informasi, konsolidasi bisnis rumah sakit masuk ke dalam rencana kerja prioritas Danantara. Danantara sendiri telah menetapkan 22 program kerja prioritas yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2025.
22 program kerja tersebut di antaranya restrukturisasi, streamlining, hingga konsolidasi bisnis.
Beberapa sektor bisnis yang rencananya akan dikonsolidasi antara lain bisnis pupuk, rumah sakit, hotel, gula, hilirisasi minyak, asuransi, manajemen aset, hingga bisnis kawasan industri.
Simak juga Video Prabowo Minta Menkes Bangun 66 RS Setara RS Kardiologi Solo






