Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyampaikan ada tiga sektor investasi yang paling diminati China ke Indonesia. Mulai dari sektor hilirisasi, energi, hingga manufaktur.
Wakil Menteri Investasi/BKPM Todotua Pasaribu mengatakan China merupakan negara investor terbesar kedua Indonesia. Menurut Todotua, China mempunyai strategi tersendiri dalam berinvestasi ke Indonesia.
“Kalau berbicara nilai investasi, ya China memang salah satu yang realisasi investasinya masuk ke negara kita itu sangat signifikan,” kata Todotua usai menghadiri acara Tri Hita Karana Business Summit, di kantornya, Jakarta Selatan, Minggu (25/5/2025).
Lebih lanjut, Todotua menerangkan setidaknya ada tiga sektor yang paling diminati China. Pertama, hilirisasi, terutama di industri pengolahan smelter.
“Kalau bicara hilirisasi, yang success story itu kan adalah di nikel, komoditas nikel, dan itu boleh kita bilang 80-90 persen itu players-nya datang dari China,” imbuh Todotua.
Kedua, sektor manufaktur. Menurut Todotua, China memang sedang mengembangkan industri manufakturnya. Di sisi lain, China juga melihat Indonesia sebagai pangsa pasar yang besar. Ketiga, di sektor energi.
‘Kemudian berbicara ketiga, saya rasa energi. Karena energi juga mereka, punya pengelolaan energi yang besar, bahkan sebenarnya kalau berbicara kemarin, kami ada bertemu dengan China Energy, konsumsi batu bara Cina aja untuk energi mereka pakai 4 miliar. Artinya mereka masih skala besar ini, tapi menuju kepada Energy Green, mereka juga sudah advance duluan, itu yang kita butuhkan,” terang Todotua.
Simak Video: Komitmen Prabowo Perkuat Kemitraan RI-China di Depan PM Li Qiang
