Gerai makanan dan minuman (Food & Beverage/F&B) asal China marak di Indonesia. UMKM lokal terpaksa harus bersaing lebih keras dengan gerai-gerai asal China yang mudah ditemui berbagai tempat.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia Levita Ginting Supit mengatakan Indonesia sebagai negara dan penduduk yang besar menjadi target market untuk bisnis asal China. Tidak heran jika F&B asal China sangat masif di Indonesia.
“Memang Indonesia ini menjadi target market untuk bisnis-bisnis yang ada di mancanegara. Jadi sekarang kita jadi target marketnya China. Kenapa? Karena Indonesia itu kan negara dan penduduk yang besar. Itu menjadi target market F&B yang masuk ke Indonesia,” kata Levita kepada detikcom, Senin (21/7/2025).
Terlebih, kata Levita, orang Indonesia cenderung konsumtif soal urusan makanan dan minuman. Masyarakat tidak butuh waktu lama untuk mencoba makanan atau minuman yang baru masuk Indonesia.
“Coba perhatikan setiap ada F&B yang masuk ke Indonesia yang baru dari luar negeri, pasti langsung diserbu, langsung ramai karena masyarakat Indonesia selalu pengin tahu setiap makanan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Itu lah tipikal masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan harga F&B asal China yang lebih murah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan bahan baku yang diimpor langsung dari China lebih murah.
“Adanya tarif rendah dari China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) dan RCEP membuat biaya bahan baku F&B China murah di Indonesia. Harga murah sesuai dengan karakter daya beli masyarakat menengah ke bawah,” jelas Bhima.
Selain itu, biaya operasional F&B di Indonesia lebih rendah ketimbang beberapa negara ASEAN lainnya. Hal itu yang membuat Indonesia menjadi target market tersendiri bagi China.
“Apalagi sewa tempat di ruko atau mendekati pemukiman, bukan di pusat perbelanjaan atau mall itu biaya sewa lebih murah,” imbuhnya.
Berdasarkan data lembaga riset asal Singapura, Momentum Works, sejak tahun 2022 lebih dari 6.100 gerai F&B asal China membanjiri pasar Asia Tenggara. Sebanyak 66% atau sekitar 4.000 gerai di antaranya terkonsentrasi di Indonesia dan Vietnam.
Lonjakan ekspansi ini didorong oleh lesunya pasar domestik di China. Tercatat lebih dari 1 juta gerai F&B di China tutup pada 2024 akibat kelebihan pasokan dan stagnasi konsumsi dalam negeri. Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan regulasi yang relatif longgar, menjadi tujuan baru yang menjanjikan.
UMKM RI Bisa Mati
Kembali ke Levita, ia mengatakan banjirnya F&B asal China membuat persaingan dengan F&B lokal semakin ketat. Hal ini berisiko tinggi terhadap tutupnya pemain F&B lokal.
“Kalau UMKM yang sudah survive, yang sudah terkurasi, menurut saya dia nggak akan kalah karena mereka masih memegang marketnya Indonesia. Cuma UMKM yang belum siap menghadapi masuknya bisnis dari luar ke Indonesia, itu pasti kena dampak,” kata Levita.
Levita menyebut banjirnya F&B asal China bukan satu-satunya permasalahan bagi UMKM Indonesia. Masalah utamanya adalah karena ekonomi yang sedang melemah akibat daya beli masyarakat menurun.
“Masuknya mereka (F&B China) bukan faktor utama. Waralaba lokal juga ada yang terpuruk ya karena daya beli masyarakat berkurang. Bukan hanya F&B saja, bisnis ritel lainnya juga kena dampak dengan kondisi ekonomi kita pada saat ini karena daya beli masyarakat menurun,” tutur Levita.
Levita memandang pemerintah memang harus lebih membatasi masuknya F&B dari luar agar F&B lokal bisa berdaya saing. Meskipun fenomena itu juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena belum tentu mereka bertahan lama di Indonesia.
“Kami memandangnya kita jangan menyalahi bisnis luar yang masuk ke Indonesia karena bisnis luar yang masuk ke Indonesia itu juga kita belum tahu sampai seberapa lama mereka mampu buka di Indonesia. Memang perlu juga dibatasi masuknya mereka ke Indonesia ini agar pada saat mereka ramai-ramai masuk, mungkin bisa lebih dikurasi lagi sama pemerintah,” ucap Levita.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Tonton juga video “Menteri UMKM Berharap Pengusaha F&B Berpartisipasi di Makan Gratis” di sini: