Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini menerima kunjungan dari lembaga pemeringkat utang internasional Standard & Poor’s (S&P) Global Ratings di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta. Kesempatan ini menjadi ajangnya untuk menegaskan komitmen pemerintah Indonesia terhadap kebijakan fiskal yang bertanggung jawab.
“Menerima kunjungan dari lembaga pemeringkat Standard & Poor’s @sp_global hari ini di kantor Kemenkeu. Diskusi dengan S&P ini menjadi ajang untuk menegaskan komitmen kuat pemerintah Indonesia terhadap kebijakan fiskal yang prudent dan bertanggung jawab,” kata Sri Mulyani dalam unggahannya di Instagram resmi, Senin (26/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani memaparkan bahwa fundamental perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah dinamika global yang masih menantang. Bendahara Negara itu juga menjelaskan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Saya memaparkan bagaimana fundamental perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah dinamika global yang masih menantang. Secara komprehensif, saya menjelaskan berbagai kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan. Termasuk upaya pengendalian inflasi, penguatan sektor fiskal dan implementasi reformasi struktural,” beber Sri Mulyani.
Hal itu dilakukan untuk membuat lembaga pemeringkat seperti S&P tetap percaya terhadap kondisi Indonesia. Menurut Sri Mulyani, kepercayaan dari mereka sangat vital dalam menjaga sentimen positif investor terhadap.
“Kepercayaan lembaga pemeringkat internasional seperti S&P akan sangat vital dalam menjaga sentimen positif investor terhadap Indonesia,” tuturnya.
Sri Mulyani optimis dapat menjaga kredibilitas Indonesia di mata dunia. Dengan demikian investasi bisa lebih banyak masuk ke Tanah Air.
“Melalui dialog yang transparan dan akuntabel, pemerintah optimis untuk terus menjaga kredibilitas di mata dunia. Menarik lebih banyak investasi demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” pungkas Sri Mulyani.
