Mengutip unggahan dari salah satu pengguna Instagram @e******z, menyebut Tokopedia akan melakukan PHK yang akan dilakukan Tokopedia telah dikonfirmasi oleh dua petingginya. Langkah ini dilakukan bertepatan dengan penilaian kinerja dan rencana peningkatan kinerja.
“Dua pemimpin Tokopedia asal Tiongkok dikabarkan telah mengonfirmasi bahwa PHK akan dilakukan pada bulan Agustus. Hal ini dilaporkan kemungkinan bertepatan dengan siklus Penilaian Kinerja (PA) dan proses Rencana Peningkatan Kinerja (PIP) internal,” ungkap unggahan tersebut, dikutip Selasa (15/7/2025).
Unggahan tersebut juga menyebut, ada perubahan kepemimpinan dalam struktur Tokopedia yang mengubah sistem penjualan produk yang tidak rasional, salah satunya pengembalian barang pesanan. Kebijakan ini berlaku mulai 21 Juli mendatang.
Kebijakan ini dinilai membuka ruang untuk pemulangan barang palsu. Pasalnya, kebijakan pengembalian barang ini tidak mencakup persyaratan tertentu seperti produk rusak maupun cacat. Pengembalian juga disebut hanya berdasarkan kesan penerima.
“Saat ini, baik sumber di dalam perusahaan maupun penjual di platform tersebut mengatakan bahwa Tokopedia saat ini sedang mengalami lonjakan pengembalian palsu,” terang unggahan tersebut.
Sementara itu, detikcom telah berupaya menghubungi divisi bidang komunikasi pihak Tokopedia-TikTok Shop dan Bytedance. Namun hingga artikel ini tayang, detikcom belum mendapat pernyataan resmi terkait kabar PHK karyawan.
Kabar PHK Usai Merger
Berdasarkan catatan detikcom, isu PHK sempat juga berhembus di TikTok Shop. PHK dilakukan terhadap ratusan pekerjanya di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk pemangkasan biaya setelah mengambil alih operasi pesaing lokalnya, Tokopedia, tahun lalu.
Sebelumnya menurut laporan Bloomberg Senin (2/6/2025), raksasa media sosial asal Tiongkok itu melakukan pemangkasan karyawan di seluruh tim e-commerce, termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan.
Dalam laporan tersebut, PHK lanjutan akan dilakukan paling cepat pada bulan Juli. Langkah pengurangan karyawan tersebut membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.
Juru bicara TikTok mengatakan, perusahaan tersebut secara teratur menilai kebutuhan bisnisnya, membuat penyesuaian untuk memperkuat organisasi, hingga pelayanan pelanggan yang lebih baik.
“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara tersebut.
Lihat juga Video: Deretan Pekerjaan yang Paling Banyak Kena PHK di RI
(hns/hns)