Begini Jurus LPS Menyelamatkan Bank yang Hampir Bangkrut

Posted on

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono membeberkan peran LPS dalam memperkuat sistem keuangan Indonesia. Salah satunya, dalam menyelamatkan bank yang di ujung kebangkrutan.

Didik menjelaskan LPS berdiri pada 2025 untuk menyelamatkan bank yang sakit serta dicabut izinnya dengan membayar simpanan. Kemudian. pada 2020, pemerintah menerbitkan peraturan baru yang menambah opsi bagi LPS dalam menyelamatkan bank sakit.

“Nah kemudian dengan undang-undang pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan (PPKSK) tahun 2020 kalau nggak salah, itu opsi resolusinya dibuka. Ada, namanya tadi PMS atau likuidasi tetap ada, tapi di tengah-tengah itu ada PMA. Jadi, bank itu dibelah good asset-nya sama simpanannya yang dijamin, dijual, kepada bank lain. Bank yang sehat yang bisa mengambil alih,” kata Didik dalam acara LPS Financial Festival di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025).

Namun, Didik menyebut peran LPS diharapkan dapat lebih maju ke depan menjadi risk minimizer dengan undang-undang (UU) yang diterbitkan pada 2023. LPS tidak hanya mementingkan diri dalam menjalankan tanggung jawabnya, tapi juga mempertimbangkan faktor lain, termasuk stabilitas sistem keuangan dan perbankan.

“Nah dengan undang-undang terakhir kemarin 2022 ya, 2023 yang penguatan sistem keuangan, pengembangan dan penguatan sistem keuangan, LPS diharapkan maju ke depan lagi. Jadi risk minimizer. Jadi hanya, LPS tidak hanya mementingkan diri sendiri hanya loss minimizer, tapi harus mempertimbangkan faktor lainnya yang terkait perkembangan stabilitas sistem perekonomian, kemudian stabilitas sistem perbankan,” imbuh Didik.

Menurut Didik, ini menjadi kabar positif. Dengan begitu, LPS bisa menghemat dana dalam menyelamatkan bank yang di ujung bangkrut. Sebab, LPS diberikan kewenangan saat bank dinyatakan bangkrut serta dicabut izinnya oleh OJK, bisa menjadi perantara bank tersebut agar diselamatkan oleh investor lain.

“Ada satu kasus, walaupun masih BPR, di Jawa Barat namanya Bank Indramayu Jabar. Itu kita bisa selamatkan dengan mengajak Bank Jabar Banten, BJB untuk mengkonversi pinjaman dia. Kemudian bank itu sekarang sudah selamat. LPS menghemat biaya lumayan itu Rp 125 miliar. Jadi penghematan untuk LPS sehingga tidak harus keluar duit sebesar itu, banknya tetap selamat. Dan kita monitor sekarang banknya sudah untung Rp 4 miliar,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *