Beberapa produk asal Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat (AS) terpapar bahan radioaktif Cesium-137 (CS-137), mulai dari udang, cengkeh, hingga sepatu. Bahkan, Beberapa produk yang diekspor bahkan sudah beberapa dikembalikan ke tanah air.
Di sisi lain, saat ini Indonesia juga tengah melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS). Lantas, apakah kejadian paparan radioaktif dapat menjadi ganjalan untuk negosiasi tersebut?
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menegaskan isu paparan CS-137 sejauh ini tidak mengganggu negosiasi tarif yang dilakukan. Menurutnya, Amerika menyadari ada kekhawatiran soal paparan radioaktif, namun bukan berarti menganggap semua produk Indonesia pasti terpapar dan menolak untuk melakukan impor.
“Kita concern sekarang barang kita tercemar, tapi Amerika sejauh ini tidak masalahkan semua barang indonesia akan tercemar juga,” ujar Edi dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
Menurut Edi, Amerika tidak akan terburu-buru memukul rata untuk menolak semua produk impor apabila ada isu-isu semacam paparan radioaktif muncul. Blokade semua produk dari satu negara tidak akan terjadi.
“Nah prinsipnya gini, kalau ada isu begitu kan bukan berarti semua produk kita akan di-cancel. Nah mereka juga harap hal yang sama, kalau ada persoalan sama produk Amerika, mereka minta Indonesia juga nggak blok semua produk Amerika gitu,” beber Edi.
Dalam negosiasi tarif sendiri, Edi mengatakan sampai saat ini pemerintah akan terus melihat keluhan yang diungkapkan oleh pihak AS untuk memuluskan negosiasi. Misalnya saja, keluhan soal aturan perdagangan dan perizinan yang membuat ketidakpastian ataupun biaya tambahan. Hal-hal semacam ini akan disederhanakan.
“Kita ingin tegaskan sekarang kita komit untuk benahi semua aturan perdagangan agar tidak menghambat, selama ini banyak perizinan yang menambah ketidakpastian, dan menambah biaya mereka. Kita akan benahi semua, harapannya proses pembenahan bisa dilakukan hanya oleh Indonesia,” sebut Edi.
Produk udang, cengkeh, dan sepatu asal Indonesia terpapar radioaktif CS-137 di Kawasan Industri Cikande, Tangerang, Banten. Sumber radiasi berasal dari scrap metal milik perusahaan PT Peter Metal Technology (PMT).
Bahkan, Kawasan Industri CIkande sempat ditetapkan sebagai kawasan berstatus terpapar radioaktif. PT PMT yang sudah tidak beroperasi itu diketahui sebelumnya menggunakan scrap metal sebagai salah satu bahan untuk pengolahan smelting. Scrap metal itu yang diduga keras oleh pemerintah telah terkontaminasi Cs-137.






