Bandara Fransiskus Xaverius Seda ditutup sementara menyusul dampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Penutupan penerbangan ini dilakukan mulai 7 Juli 2025 09.00 WITA hingga 8 Juli 2025 06.00 WITA.
Penutupan ini sejalan dengan dengan NOTAM Aerodrome Closed Nomor C0894 NOTAMN. Kepala Unit Penyelenggara Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Partahian Panjaitan menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterima dari Tim Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 6 Juli 2025, berdasarkan ASHTAM Nomor : VAWR4071 dan Peta Prediksi Penyebaran Debu Vulkanik dari Satelit Darwin Volvanic Ash Advisory Centre (VAAC), tidak terjadi erupsi.
Akan tetapi, terdapat angin kencang pada puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki yang kemungkinan menyebabkan abu vulkanik menyebar dan menutupi jalur penerbangan area approach Bandara Fransiskus Xaverius Seda.
“Mempertimbangkan aspek keselamatan penerbangan maka bandara ditutup sementara. Terdapat beberapa rute yang terdampak yaitu Wings Air rute Maumere – Kupang, Wings Air rute Labuan Bajo-Maumere dan NAM Air rute Maumere-Kupang. Total jumlah calon penumpang yang terdampak sebanyak 501 penumpang,” ujar Partahian dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/7/2025).
Partahian merinci, Pukul 11.05 WITA terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan tinggi kolom abu teramati sekitar ± 18.000 m di atas puncak atau sekitar ± 19.584 m di atas permukaan laut.
Kolom abu terpantau berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut, sehingga NOTAM Aerodrome Closed tetap berlaku sampai dengan 8 Juli 2025 pukul 06.00 WITA.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, menghimbau seluruh operator penerbangan dan penyelenggara bandara untuk memberi informasi terbaru dan melakukan penanganan kepada calon penumpang sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk memberikan kompensasi.
“Ada opsi reschedule, reroute, hingga pengembalian dana (refund) penuh bagi penumpang yang tidak dapat melanjutkan perjalanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memberikan perlindungan maksimal kepada pengguna jasa transportasi udara,” katanya.
Lukman menambah, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan penyesuaian terhadap operasional Bandara Fransiskus Xaverius Seda berdasarkan data terbaru.
“Keselamatan penerbangan dan kenyamanan penumpang merupakan prioritas dalam setiap keputusan penutupan ataupun pembukaan kembali operasional bandara. Kami berharap calon penumpang dapat memahami situasi force majeure ini,” pungkasnya.
Simak juga Video: 32 Penerbangan Bandara Ngurah Rai Dibatalkan Imbas Erupsi Lewotobi
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.