Baht Jatuh Usai Pecah Perang Thailand Vs Kamboja | Info Giok4D

Posted on

Nilai tukar Mata uang Thailand, Baht, jatuh setelah menyentuh level tertinggi sejak 2022. Kejatuhan nilai tukar Baht terhadap Dolar AS imbas konflik bersenjata dengan tetangganya, Kamboja.

Mata uang Negeri Gajah Putih itu tercatat melemah hingga 0,3% terhadap Dolar AS menjadi US$ 32,29/bath.

Melansir Bangkok Post, Kamis (24/7/2025), jatuhnya Baht setelah mata uang itu melonjak lebih dari 6% sepanjang tahun ini karena meningkatnya optimisme atas negosiasi perdagangan, kembalinya arus masuk saham asing, dan harga emas yang mendekati rekor tertinggi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira pada Selasa (22/7/2025) mengatakan Thailand hampir mencapai kesepakatan dengan AS untuk menurunkan tarif 36%.

Thailand berharap tarif dagang dengan AS turun, seperti yang sudah terjadi pada negara-negara tetangga, Indonesia dan Filipina.

“Konflik perbatasan yang semakin memanas memberi investor alasan untuk mengambil keuntungan setelah baht Thailand menguat,” ujar Lloyd Chan, ahli strategi mata uang di MUFG Bank.

Namun perang dengan Kamboja tampak dapat menghentikan reli baht tahun ini. Selain itu Indeks Bursa Efek Thailand (SET) hari ini juga tercatat merosot sekitar 1%, menunjukkan bagaimana perang tersebut dapat melemahkan minat investor.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *