Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan realisasi anggaran di Kementerian yang dipimpinnya ke Komisi XII DPR RI. Hingga 10 November 2025, realisasi yang mencakup anggaran awal plus anggaran tambahan tercatat baru mencapai 31,12% dari total pagu Rp 14,10 triliun.
Bahlil menjelaskan, dalam APBN induk, pagu Kementerian ESDM adalah sebesar Rp 8,4 triliun. Namun, sekitar Rp 696,88 miliar dikembalikan lagi karena adanya efisiensi. Bahlil menyebut jika hanya mengacu pada pagu induk maka realisasi anggaran Kementerian ESDM sebenarnya sudah mencapai 65%.
“Sehingga total pagu kita tinggal Rp 7,84 triliun. Ini kalau kita mengikuti pagu induk. Kalau kita mengikuti realisasi anggarannya dari pagu induk, itu sudah mencapai 65%. Dan target realisasi di akhir tahun, prognosa yang kita buat itu bisa mencapai 94%. Ini untuk sekali lagi APBN di dalam dipa induk,” ujar Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Namun pada bulan Agustus 2025, Kementerian ESDM mendapat tambahan anggaran Rp 6,28 triliun untuk membiayai sejumlah program strategis. Beberapa di antaranya adalah program listrik desa, program BPBL (Bantuan Pasang Baru Listrik), hingga jaringan gas atau Jargas.
Khusus untuk tambahan anggaran tersebut, realisasinya baru mencapai 2,48%. Bahlil menyebut hal ini disebabkan karena anggaran tersebut baru muncul di bulan Agustus sehingga tender proyek baru dilakukan sekitar bulan September-Oktober.
“Kami menyampaikan bahwa dari total Rp 6,28 triliun, ada sekitar Rp 4,35 triliun yang itu menjadi penugasan ke PLN, untuk listrik desa dan penyambungan listrik gratis itu, untuk rakyat kita. Dan penugasan ini kita berikan kepada ke PLN karena kami anggap bahwa waktunya pendek, dan mereka yang mempunyai infrastruktur yang memadai untuk bisa melakukan ini,” beber Bahlil.
Artinya rata-rata realisasi anggaran jika DIPA induk dan tambahan anggaran digabung maka realisasi per bulan November baru mencapai 31,12%. Meski begitu, Bahlil percaya diri di akhir Desember angka realisasi anggaran bisa naik ke level 92%.
“Kemudian kalau kita realisasi rata-rata, antara gabungan DIPA Induk dan DIPA Perubahan, per bulan November sekarang sudah mencapai 31,12%. Dan di prognosa kita rencanakan untuk di 2025 Desember itu bisa mencapai 92%,” tuturnya.
Ditemui usai rapat, Bahlil menyebut Kementerian ESDM berupaya melakukan penugasan-penugasan untuk mempercepat realisasi anggaran. Untuk penugasan ke PLN yang jumlahnya Rp 4,35 triliun, jumlahnya sama dengan 30% dari total anggaran Kementerian ESDM.
“Ya Insyaallah kalau ini kan sebagian anggarannya kan penugasan ya. Penugasan ke PLN, 30% dari total DIPA kami itu penugasan ke PLN. Insyaallah bisa ko, Insyaallah bisa mencapai 90% lebih. Nggak ada masalah,” tutup Bahlil.
