Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping melangsungkan pertemuan membahas penyelesaian tensi perang dagang kedua negara yang memanas dalam beberapa bulan terakhir. Namun pertemuan penting ini hanya berlangsung di Bandara Internasional Gimhae, Kota Busan, Korea Selatan.
Padahal sebelum bertemu dengan Xi Jinping, Trump sempat bertemu dengan para pemimpin Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) dalam rangkaian lawatan di Asia sejak akhir pekan kemarin. Pertemuan-pertemuan ini tampak dilakukan di tempat-tempat khusus, yang menunjukkan betapa pentingnya lawatan Trump itu.
Di Jepang, Trump melangsungkan pertemuan di Istana Akasaka yang megah di Tokyo. Sementara di Korsel pertemuan berlangsung di Museum Nasional Gyeongju yang bersejarah. Situasi ini membuat pertemuan Trump dengan Xi, jadi sangat jomplang.
Melansir CNN, Kamis (30/10/2025), salah seorang sumber yang tak ingin diketahui identitasnya mengatakan, pertemuan ini berlangsung di bandara karena ada masalah penjadwalan.
Namun dipastikan pejabat AS dan China bekerja sama untuk merencanakan pertemuan berisiko tinggi antara Trump dan Xi tersebut, dengan rincian pertemuan tetap diatur secara cermat untuk melindungi kedua pemimpin dunia.
Sumber itu menjelaskan pada awalnya, Trump diperkirakan akan berangkat sehari lebih awal yakni pada Rabu (29/10) untuk pulang ke AS, dan pihak Gedung Putih telah merencanakan pertemuan dengan Xi tepat sebelum keberangkatan.
Namun, mengadakan pertemuan puncak antara Trump dan Xi pada hari itu berarti proses pembicaraan akan berlangsung terburu-buru di malam hari. Membuat pertemuan penting ini berpotensi tak berjalan efektif.
Oleh karena itu, para pejabat memutuskan bahwa pertemuan di pagi keesokan harinya akan lebih nyaman bagi kedua pemimpin dunia. “Trump bertemu Xi saat delegasi AS bersiap meninggalkan Asia, dan saat Xi tiba untuk kunjungan kenegaraan di Korea Selatan,” kata pejabat yang tak disebutkan itu kepada CNN.
