Ekonom asal Amerika Serikat (AS), Arthur B. Laffer yakin Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8% sesuai target Presiden Prabowo Subianto. Arthur melihat beberapa aspek yang dimiliki Indonesia yang mampu mendukung target tersebut.
“Saya hanya seorang ekonom, jadi saya melihat segala sesuatu dari sudut pandang ekonomi. Ketika saya melihat negara ini, pertanyaannya, bisakah Indonesia tumbuh 8%? Tentu saja bisa,” katanya dalam CNBC Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Menurutnya, Indonesia didukung oleh bonus populasi muda yang cukup terdidik, serta antusiasme dalam berwirausaha. Meskipun untuk mencapai pertumbuhan 8% perlu juga dukungan dari pemerintah.
Ia menyoroti pentingnya insentif sebagai motor pendukung pertumbuhan ekonomi. Eks penasihat ekonomi Presiden AS ke-40 Ronald Reagan lantas mengingatkan potensi kegagalan jika kebijakan ekonomi dari pemerintah tidak mendukung.
“Orang-orang terbaik di dunia dengan kebijakan ekonomi yang buruk selalu gagal. Dan bahkan orang-orang yang paling buruk di dunia, jika struktur insentifnya benar, mereka bisa sukses jauh melampaui impian terliar mereka. Ini semua tentang insentif,” jelas Arthur.
Arthur juga menyinggung instrumen pajak serta dampak yang akan dihasilkan. Ia berpendapat semakin besar pajak yang diterapkan maka semakin sedikit hasil yang diterima.
“Dan ketika kita bicara tentang pajak, jika kita melihat pajak secara logis, apakah Anda pernah mendengar ada negara yang bisa memajaki dirinya hingga mencapai kemakmuran? Tidak. Itu tidak bisa terjadi. Ketika Anda memajaki sesuatu, Anda akan mendapatkan lebih sedikit dari hal itu,” tuturnya.
“Ketika Anda memberikan subsidi untuk sesuatu, Anda akan mendapatkan lebih banyak dari hal itu. Yang Anda butuhkan dalam hal pajak adalah pemerintah yang memahami perannya dengan benar,” tutupnya.