Arab Saudi Kaji Ulang Megaproyek Smart City Rp 8.150 Triliun

Posted on

Arab Saudi akan mengkaji ulang megaproyek smart city andalannya, The Line. Proyek senilai US$ 500 miliar atau sekitar Rp 8.150 triliun (Kurs Rp 16.300/US$) itu dikaji ulang di tengah kabar meningkatnya tekanan terkait dana publik.

The Line merupakan bagian dari megaproyek kawasan futuristik Neom. Smart City The Line didesain berbentuk linear dan bebas emisi karbon, dengan panjang 105 mil atau sekitar 168,98 kilometer.

Sebagaimana dilansir dari CNBC, Sabtu (19/7/2025), lembaga pengelola dana investasi publik Arab Saudi telah menunjuk perusahaan konsultan untuk melakukan tinjauan strategis atas kelayakan dari megaproyek The Line.

Langkah ini diambil di tengah sorotan global terhadap agenda infrastruktur ambisius Arab Saudi, serta meningkatnya tekanan pada keuangan publik. Namun saat pihak pengembang Neom mengkonfirmasi, pemeriksaan strategis adalah praktik umum pada megaproyek jangka panjang.

The Line terletak di gurun barat laut Arab Saudi, lokasi konstruksi yang luas, lengkap dengan derek dan pemancang tiang pancang, serta jalan yang baru dibangun. Rel paralel panjang membelah pasir, membentuk tulang punggung dari apa yang menurut para perencana akan menjadi sistem kereta api berkecepatan tinggi.

Kota ini dirancang sebagai kota berteknologi tinggi yang diapit oleh dua gedung pencakar langit kaca, dengan masing-masing memiliki ketinggian lebih dari 1.600 kaki. Menurut pemerintah Saudi, gedung tersebut akan mampu menampung 9 juta orang.

Peneliti tamu di Arab Gulf States Institute, Tim Callen memperkirakan bahwa kemungkinan besar langkah pengkajian akan dilakukan dengan meninjau kelayakan teknis, pembiayaan, dan juga dampak ekonomi dari proyek tersebut.

“Saya pikir ini semua adalah area yang sebelumnya dipertanyakan banyak orang, apakah teknologinya memang tersedia untuk mencapai apa yang ingin dicapai Neom? Apakah biaya pengembangannya terlalu tinggi? Hal itu jelas menjadi isu yang semakin mendesak seiring dengan penurunan harga minyak dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Callen kepada Access Middle East dari CNBC.

Proyek The Line hanyalah salah satu dari sekian banyak lokasi hiper-futuristik yang direncanakan di Neom, gagasan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Kawasan ini diharapkan kerajaan akan membawa jutaan penduduk baru ke Arab Saudi dan merevolusi kehidupan dan teknologi di negara tersebut.

Pembangunan infrastruktur futuristik adalah pilar inti dari Visi Arab Saudi 2030, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi dari pendapatan minyak. Langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan industri baru bagi populasi mudanya yang sedang berkembang.

Kondisi ekonomi Arab Saudi

Pengembangan Neom secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 1,5 triliun. Setelah bertahun-tahun pengeluaran yang tampaknya tak terbatas, tahun 2024 Arab Saudi mulai mengalami perubahan mendadak karena defisit anggaran meningkat dan harga minyak turun anjlok, di bawah posisi yang dibutuhkan kerajaan untuk menyeimbangkan anggarannya.

“Jelas bahwa jika harga minyak, seperti yang Anda katakan sebelumnya, berada di sekitar US$ 70 per barel, itu adalah kondisi yang sangat berbeda dibandingkan jika harganya mencapai US$ 100 per barel, rata-ratanya pada tahun 2022,” kata Callen dari Arab Gulf States Institute.

Adapun harga acuan internasional, minyak mentah Brent, diperdagangkan pada harga US$ 70,15 per barel pada pukul 14.15 waktu London pada hari Jumat.

“Begitu banyak proyek ini yang harus dievaluasi ulang dan diprioritaskan ulang. Apakah itu berarti Neom tidak akan terwujud? Tidak, saya pikir Neom pasti akan berlanjut dalam beberapa bentuk. Namun, apakah itu dalam skala yang lebih kecil dan durasi yang lebih lama dari yang direncanakan semula, saya rasa itu sangat mungkin,” ujar Callen lagi.

Seiring dengan proses pengkajian ulang terhadap rencana pelaksanaan proyek The Line, berembus kabar ada rencana PHK di seluruh Neom. Hal ini diungkapkan oleh seorang konsultan yang bekerja untuk proyek tersebut kepada CNBC.

“Mereka akhirnya mulai membuat keputusan yang sehat secara finansial,” ujar konsultan tersebut, yang meminta untuk tetap anonim karena keterbatasan berbicara kepada pers.

Tonton juga Video: Mengintip Megaproyek The Mukaab, Gedung Raksasa Buatan Arab Saudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *