Anindya Bakrie Rayu Belanda Garap Proyek Tanggul Laut Raksasa

Posted on

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengajak pengusaha Belanda untuk berinvestasi dalam proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) di Pantai Utara Jawa. Hal ini disampaikan saat acara Indonesia-Netherlands Business Forum bertajuk di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (16/6) kemarin.

Forum ini dihadiri oleh 120 perusahaan dari Belanda. Lebih lanjut, Anindya meyakini Belanda dapat berkontribusi pada proyek ambisius Presiden Prabowo Subianto senilai US$ 80 miliar itu karena telah banyak melakukan pembangunan untuk proyek serupa

“Ini lebih dari sekadar pertahanan terhadap banjir dan subsidi lahan. Ini adalah undangan untuk menciptakan koridor dunia Indonesia berikutnya. Kita tahu Belanda adalah pemimpin global dalam pembangunan tanggul, pembangkit listrik delta, serta pembiayaan infrastruktur melalui kemitraan publik-swasta selama lebih dari setengah milenium. Saya yakin, kerja sama dalam proyek ini, yang juga telah dibahas di level G2G, bisa menjadi tonggak sejarah yang besar,” ujar Anindya, dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).

Sebagai bentuk konkret Anindya bilang, Kadin akan membentuk matchmaking desk untuk menjembatani investor Belanda dengan berbagai kementerian teknis, seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Kesehatan.

“Kadin siap membentuk meja layanan pencocokan (matchmaking desk) khusus untuk menjembatani investor Belanda dengan pemilik proyek di Bapanas, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, dan lainnya,” ungkap Anin.

Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Kerajaan Belanda, Michiel Sweers, menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung ambisi ekonomi Indonesia.

“Kita (Indonesia-Belanda) adalah dua negara maritim yang percaya pada perdagangan, kerja sama internasional, dan hasil nyata. Sektor-sektor ini juga menjadi inti dari ambisi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam empat tahun dan menjadi ekonomi terbesar kelima dunia pada 2045,” kata Sweers.

la juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Indonesia bergabung dengan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), serta menawarkan bantuan teknis agar proses aksesi berjalan lancar.

“Keanggotaan OECD akan membuat iklim bisnis Indonesia semakin stabil dan menarik, yang berarti semakin banyak peluang perdagangan dan investasi di antara kita,” ucapnya.

Sebagai informasi, dalam Indonesia-Netherlands Business Forum ini juga ditandatangani 23 nota kesepahaman, kontrak, dan bentuk perjanjian lainnya dengan nilai total lebih dari 800 juta euro.

Kesepakatan tersebut mencakup kerja sama antara pemerintah, antara dunia usaha dengan pemerintah, serta antar pelaku bisnis di antaranya:

1. Letter of Intent (Lol) untuk pengembangan proyek perlindungan pantai di Cirebon dan Demak antara Kementerian PUPR dan Invest International;

2. Lol untuk persiapan dan pelaksanaan proyek pengolahan air; dan

3. Memorandum of Understanding (MoU) tri-partai antara PT Frisian Flag Indonesia, Invest International, dan DFCD/SNV.

Selama sepekan, delegasi Belanda dijadwalkan mengikuti berbagai forum bisnis, sesi matchmaking dengan mitra Indonesia, serta kunjungan lapangan ke lokasi proyek perlindungan pantai di Jakarta dan Jawa Tengah, pelabuhan di Jakarta dan Semarang, serta sistem pangan berkelanjutan di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Simak juga Video ‘Tanggul Laut Raksasa, Masa Depan Pesisir Utara Jawa?’:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *